digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1992 Rudyanto Soesilo
PUBLIC Alice Diniarti

Setiap hari dalam kehidupan kita, sadar atau tidak kita merasakan adanya fenomena mode, baik yang berwujud rancangan pakaian, tatanan-rambut, musik-pop, thema-film, fast-food dan berbagai substansi lainnya. Fenomena mode dalam arsitektur belum banyak dibicarakan dikalangan arsitektur sendiri, bahkan terasa dilecehkan, dianggap kurang berbobot dan seakan dihindari untuk dibicarakan secara ilmiah. Oleh sebab itu perlu ditelaah lebih lanjut tentang keberadaan fenomena mode dalam arsitektur, dan apabila memang ada, seberapakah peran mode dalam pengambilan keputusan arsitektural dan apa sajakah aspek-aspek mode yang perlu di perhatikan oleh kalangan arsitektur dan pelaku-pelaku arsitektur. Dalam penyusunan thesis ini keberadaan fenomena mode dalam arsitektur di telaah dengan pendekatan melalui variabel facade bangunan rumah tinggal di kota Semarang dalam kurun waktu 1950 -1990. Digunakannya facade, karena tiap bangunan arsitektur dan tiap mode arsitektur mempunyai format langgam tertentu yang dapat dikenali lewat ciri-ciri visualnya (Clues). Dari hasil penelitian lapangan, didapat bahwa dalam kurun waktu tersebut, di Semarang di kenali adanya 9 mode arsitektur rumah tinggal : - 1950 - 1960 Mode Rumah Jengki - 1970 - 1977 Mode Lisplank - panjang - 1977 - 1981 Mode Spanyolan - 1980 - 1983 Mode Kolom Yunani - 1982 - 1983 Mode Wawasan jati-diri - 1981 - 1990 Mode Komposisi-limasan - 1981 - 1990 Mode Komposisi-pelana - 1983 - 1990 Mode Modern-steel - 1990 - ... Mode Post - modern Disamping hasil penelitian yang menunjukkan keberadaan fenomena mode dalam arsitektur rumah tinggal di Semarang itu, dari kajian teoritis yang dilakukan lewat aspek sosio budaya, psikologis dan pendekatan ekonomi tentang mode, disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi proses adopsi mode oleh individu dan masyarakat, yaitu :Pengaruh kebudayaan, sub-budaya kelompok asal keturunan, keagamaan, rasial, dan geografis. Pengaruh kelas- sosial, kelompok panutan , keluarga , peran dan status. Pengaruh karakteristik psikologis meliputi pengalaman belajar, kepribadian, motivasi, sikap, keyakinan dan konsep diri. Pengaruh strategi ekonomi yang memanfaatkan daurmode suatu produk dan keusangan mode yang direncanakan ( planned obsolescence) yang banyak diterapkan kalangan developer real esteate. Juga didapatkan perilaku penyebab individu mengadopsi mode, tingkat kecepatan adopsi mode yang berbeda-beda, proses penyebaran mode dengan cara trickle down, across dan trickle up serta faktor selera yang mempengaruhi hasil akhir suatu mode. Dari kajian arsitektural, didapat hubungan antara mode dan langgam- arsitektur baik dari segi mode- arsitektur yang mengambil pola langgam yang ada, maupun terjadinya langgam baru dari inovasi hasil pemikiran non arsitektural-filsafati, melewati proses mode arsitektural untuk kemudian di kenali sebagai suatu langgam - arsitektural yang baru, memperkaya kosa langgam yang telah ada. Fenomena-mode dalam arsitektur menjadi penting dan semakin penting dalam masyarakat globalistis-kosmopolitan, karena merupakan realitas sosial yang terjadi dalam tiap pengambilan keputusan arsitektural untuk mendirikan bangunan, , berarti mutlak mempengaruhi wujud arsitektur sekarang ini. Realitas ini sudah terasa urgen dan tak perlu kita hindari, sebaliknya perlu kita pahami aspek-aspek fenomena mode ini sebagai bekal profesi bagi para pelaku- arsitektur dan bekal masyarakat dalam mengapresiasi arsitektur