digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-COVER.pdf


2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-BAB1.pdf

2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-BAB2.pdf

2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-BAB3.pdf

2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-BAB4.pdf

2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-BAB5.pdf

2008 TA PP ADHITA FITRI AMALIA 1-PUSTAKA.pdf

Pada saat ini sintesis katalis hidrotreating berbasis Ni/Mo mulai menggunakan MoO3 sebagai sumber Mo untuk menggantikan AHM (Ammonium Heptamolibdat) yang harganya relatif mahal. Namun demikian, hingga saat ini penggunaan Mo tersebut belum dapat menghasilkan larutan impregnasi yang stabil dan belum dapat menghasilkan katalis dengan komposisi Mo yang lebih besar dari 13%-berat. Selain itu, penyangga γ-Al2O3 yang digunakan juga masih menggunakan penyangga komersial dengan harga yang mahal. Berbagai alternatif bahan baku pembuatan γ-Al2O3 seperti amonium nitrat, amonium sulfat, dan bauksit telah diuji coba namun belum menghasilkan penyangga dengan luas permukaan yang lebih besar dari 200 m2/g. Berdasarkan penelusuran literatur, salah satu bahan baku γ-Al2O3 yang mampu menghasilkan luas permukaan lebih besar dari 200 m2/g adalah Catapal B (amonium monohidrat, AlOOH berkemurnian tinggi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantapkan metode pembuatan larutan impregnasi dengan MoO3 sebagai sumber fasa aktif hingga dapat menghasilkan larutan impregnasi yang stabil, serta untuk menemukan formula yang tepat dalam pembuatan penyangga γ-Al2O3 dari Catapal B hingga menghasilkan penyangga dengan luas permukaan lebih besar dari 200 m2/g. Penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu pembuatan larutan impregnasi hingga mencapai kestabilan, pembuatan penyangga γ-Al2O3, sintesis katalis hidrotreating, dan karakterisasi fisik katalis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formula larutan impregnasi yang stabil adalah NiNO3/MoO3 = 0,95; NH3/MoO3 = 4 mL/g; dan H3PO4/NH3 = 1/40, formula pembuatan penyangga dari Catapal B adalah HNO3 0,225 M/Catapal B = 0,7 mL/g atau perbandingan massa Catapal B/HNO3 = 100. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa luas permukaan penyangga yang dihasilkan mampu mencapai 226 m2/g dan volume pori 0,680 mL/g.