digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Pada kasus lapisan tipis, dengan batas atas dan bawah dari lapisan tidak terpisahkan secara seismik, metoda inversi konvensional akan memberikan hasil yang tidak unik. Untuk menyikapi masalah ini, diperlukan suatu metoda yang dapat memberikan sebanyak mungkin solusi potensial dan kemudian memilih yang terbaik dari kumpulan solusi tersebut. Bila tersedia cukup banyak data sumur dan tersebar merata secara lateral, maka gabungan antara metoda Sequential Gaussian Simulation (SGS) sebagai penyedia solusi layak dengan metoda Simulated Annealing (SA) sebagai pemilih solusinya dapat digunakan sebagai core dalam inversi geostatistika. Pada penelitian ini, inversi geostatistika diterapkan pada data seismik 2D sintetik berupa wedge model dengan noise tambahan 20persen dan tanpa noise. Dilakukan eksperimen dengan melibatkan tiga buah data sumur yang ditempatkan pada lokasi (i) tetap dan (ii) berpindah secara acak. Penempatan lokasi sumur secara acak dimaksudkan untuk melihat ke-tidak bergantung-an (independency) solusi akhir terhadap model awal yang digunakan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gabungan SGS dan SA merupakan metoda inversi geostatistika yang handal. Data sintetik ber-noise 20persen dan tanpa noise dapat secara optimal di-inversikan menjadi impedansi akustik. Metoda ini mampu memberikan solusi akhir yang konvergen dan tidak bergantung pada model awal. Hal ini disebabkan oleh metoda Kriging dalam SGS yang menghargai data well secara tepat dan metoda SA yang mampu mencari solusi pada minimum global.