Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa beban kerja fisik dan beban kerja mental operator Air Traffic Control (ATC). Hal ini dilakukan karena ATC merupakan salah satu sistem manusia mesin yang berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan pesawat, baik yang melakukan pergerakan di darat maupun yang sedang berada di udara.
Penelitian ini dilakukan pada lingkungan kerja nyata dengan menggunakan metoda obyektif berupa pengukuran denyut jantung dan metoda subyektif berupa pengurutan kartu SWAT. Penelitian ini diujikan pada empat orang (3 pria, 1 wanita) operator masing-masing pada tiga shift kerja yakni shift pagi (07.00-14.00 WIB), shift sore (14.00-19.00 WIB), dan shift malam (19.00-07.00 WIB).
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa beban fisik yang dialami oleh operator ATC pada umumnya rendah untuk semua shift sedangkan beban mentalnya bervariasi tergantung shift kerja.