digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-COVER.pdf


1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-BAB1.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-BAB2.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-BAB3.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-BAB4.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-BAB5.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-PUSTAKA1.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-PUSTAKA2.pdf

1983 TS PP SUSTHAN AZIKIN 1-PUSTAKA3.pdf

Abstrak: Sejalan dengan makin bertambahnya penduduk Indonesia, maka kebutuhan akan sumber energi semakin tinggi, sehingga pengadaan akan sumber-sumber energi termasuk sumber energi yang berasal dari tenaga air menjadi penting. Sehubungan dengan itu, pemerintah merencanakan membangun bendungan di sepanjang S. Cimanuk , mengingat bahwa di sepanjang S. Cimanuk memungkinkan dibangun beberapa bendungan. Salah satu rencana lokasi adalah bendungan Jatigede hal ini dikarenakan, lokasi poros bendungan Jatigede memenuhi syarat untuk sebuah bendungan pembangkit energi. Daerah ini telah banyak diteliti oleh Tim Proyek Cimanuk, namun tidak tertutup kemungkinan diadakan penelitian dari tinjauan akademis yang menyajikan data seperti yang dikemukakan oleh Commision on Engineering Geological Maps (1976), yaitu bahwa dalam penelitian geologi teknik sebaiknya menyajikan empat komponen geologi yaitu . tanah/batuan, geomorfologi, hidrogeologi dan geodinamis. Dalam penelitian ini diadakan yaitu pemetaan lapangan, analisis laboratorium dan studi data sekunder dari keempat komponen geologi tersebut di atas yang akan menjadi dasar evaluasi penempatan poros bendungan Jatigede. Dari hasil studi diketahui, ketebalan tiap kelas fracture system pada Formasi Bantarujeg dan Formasi Cantayan relatif sama, K akan tinggi bila RQD rendah., pengaruh fracture system tidak tampak, dan daya dukung izin dipengaruhi oleh fracture system, juga dipengaruhi oleh kedalaman. Selain itu, dari 3 alternatif lokasi bendungan yang diajukan, alternatif kedua dengan sandaran kiri pada G. Ciguha dan sandaran kanan pada Pr. Krisik yang paling baik untuk lokasi poros bendungan Jatigede karena pondasi bendungan akan dibangun di atas breksi Formasi Cantayan dan batu lempung Formasi Bantarujeg. Kedua formasi tersebut mempunyai daya dukung izin yang memadai, namun rembesan kemungkinan terjadi, untuk meningkatkan daya dukung izin batuan dan mencegah terjadinya rembesan maka perbaikan pondasi sebaiknya dilakukan, yaitu dengan grouting tirai, blanket grouting dan off pattern grouting pada daerah-daerah yang mempunyai permeabilitas tinggi - sedang dan pada zona-zona sesar yang akan dilewati bendungan.