RINGKASAN:
Penelitian ini dititikberatkan pada pola pelanggaran terhadap hijau orang, pemanfaatan fasilitas push button dan pejalan kaki yang menyeberang di luar tempat penyeberangan serta waktu tunggu pejalan kaki. Observasi dilakukan di lengan J1n. Masjid Agung pada simpang J1. Asia Afrika-J1. Banceuy dan J1. Masjid Agung selama satu hari.
Arus pejalan kaki maksimum terjadi pada awal nyala hijau orang (0-5 detik) sebesar 56,5 percent (8955 pejalan kaki per jam hijau). Pelanggaran terhadap green man maksimum terjadi selama flsashing green man dan all-red yaitu pada 0-15 detik sebesar 82 percent. Jumlah rata-rata pelanggaran terhadap hijau orang selama observasi sebesar 196,5 pejalan kaki per jam. Sedangkan jumlah pejalan kaki menunggu berbanding terbalik dengan fungsi waktu menunggu, terbesar terjadi selama 0-5 detik pertama yaitu 14,9 percent. Jumlah rata-rata adalah 0.9 pejalan kaki. Pola pejalan kaki mengikuti distribusi eksponensial negatif.
Pemanfaatan fasilitas push button tidak effektif sebab selama observasi pejalan kaki hanya menekan push button 3 kali siklus lampu. Sedangkan perbedaan yang signifikan antara percent waktu hijau terhadap waktu siklus tidak kelihatan.
Fasilitas penyeberangan pejalan kaki yang tersedia sering tidak dimanfaatkan oleh para penyeberang jalan. Pejalan kaki yang berada di sekitar jembatan penyeberangan cenderung enggan menggunakan fasilitas penyeberangan karena mereka harus berputar, maka mereka akan menyeberang jalan diluar marka pejalan kaki. Penyeberangan ini dipengaruhi oleh jarak antara arus kendaraan. Hubungan antara penyeberang diluar marka pejalan kaki yang paling cocok adalah model logaritmik, meskipun hubungan antara keduanya kurang bagus.
Pengaruh rata-rata waktu tunggu pejalan kaki dengan arus kendaraan tidak ditemukan, hal ini mungkin disebabkan oleh pejalan kaki yang menunggu lebih lama cenderung untuk melanggar; pelanggaran tertinggi terjadi pada saat mulainya indikasi tidak boleh berjalan. Sedang arus pejalan kaki dipengaruhi oleh total waktu tunggu pejalan kaki dan dilambangkan dengan model geometrik. Ketika total waktu tunggu pejalan kaki meningkat maka arus pejalan kaki meningkat pula. Sebagian besar pejalan kaki yang menyeberang masih berada di crosswalk 77 persen arus pejalan kaki berada di luar crosswalk; meskipun adanya hubungan antara arus pejalan kaki dengan penyeberang di sekitar tempat penyeberangan (crosswalk).