digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

1995 TS PP SOEPRAPTO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Pelabuhan adalah merupakan terminal inter moda yang mempunyai fungsi utama untuk memindahkan barang, coning maupun hewan antara moda angkutan laut dengan moda angkutan darat Fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan barang, pemrosesan barang balk impor maupun ekspor, pengumpulan cukai, pelayanan kapal dalam mengadakan kegiatan bongkar maupun muat Peranan pelabuhan laut dalam pertumbuhan ekonomi terutama untuk melancarkan perdagangan, somber mendapatkan devise, mengimpor barang konsumsi dan modal, menyediakan kesempatan kerja dan lain-lainnya Pergerakan kendaraan Truk Angcutan Barangyang melakukan kegiatan bongkar muat barang & petikemas, bongkar muat kendaraan dari dan ke Kapal Ro-Ro terkonsentrasi pada ruas jalan Berlian. Hal ini akan menimbulkan masalah,bila tidak dilakukan penataan maka dapat terjadi kehilangan kesempatan dalam kegiatan bongkar muat, dimana mekanisme kerja manjadi lambat sehingga menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Permasalahan utama adalah berapa luas areal tunggu dalam garis antrian yang harus disediakan pada masing-masing Gudang agar ruas jalan Berlian dapat berfungsi sebagaimana mestinya terhadap tiga kegiatan tersebut secara simultan. Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan pendekatan Analisa Antrian dengan Model M(M/c, balk fasilitas pelayanan tunggal maupun banyak fasilitas Variabe) yang digunakan pada analisa adalah rata-rata tingkat kedatangan kendaraan, rata-rata walctu pelayanan yang diharapkan melalui pengujan terhadap distribusinya dan melakukan hipotesa pada pengujian tersebut Metode dalam analisa Antrian menggunakan Model Antrian Analitik untuk kemudian disimulasikan dan dilakukan evaluasi terhadap basil yang didapat untuk menentukan alternatif alternatif pemecahan masalah sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk menentukan areal tunggu dalam garis antrian dimasa mendatang tahun 1995 - 2000, digunakan metode peramalan arus barang Pelabuhan Berlian dengan model Regresi dimana variabel terpilih yang mempengaruhi adalah PDRB Jawa Timur sebagai daerah hinterlandnya dengan asumsi bahwa meningkatnya arus barang sangat berkorelasi terhadap naiknya tingkat kedataangan kendaraan TrukAngkutaan Barangsebagai alatangkutperpindahan barangantar moda ke konsumen/produsen atau sebaliknya. Hasil dari analisa secara analitik maupun simulasi dan dari evaluasi, didapat bahwa kebutuhan luas areal tunggu dalam antrian (sebagai batasan minimum dan maksimum) masingmasing Gudang adalah : Gudang 400 (464.00 - 696.00 m2) - Gudang 405 (725.00 - 1305.00 m2) - Gudang 406 (671.00 - 854.00 m2) terdapatnya areal di Cudang 401 dapat dimanfaatkan untuk mengurang beban jumlah antrian Gudang 405. Tingkat kesibukan pelayan (faktor utilitas) pada TLB400 sudah mencapai 0.962 kemudian TLB401 (0. 561), BKG405 (0.901), MDG405 (0.975) dan LOG406 (0.925). Sedangkan elastisitas mencapai angka terendah 6.05 sehingga sangat sensitif sekali dan sangat riskan bila terdapat perlambatan waktu pelayanan. Penyelasaian terbaik adalah dengan efisiensi penumpukan barang di Lapangan agar utilitas Lapangan dan menekan rata-rata waktu pelayanan sekurangnya tahun 1997 di Gudang 400, tahun 1996 di Gudang 405 serta gudang 406 untuk Kayu Log pada tahun 1998. Banyak manfaat yang didapat dari penekanan rata-rata waktu pelayanan ini antara lain sebagai perbaikan mutu pelayanan, mengurangi jumlah antrian yang berarti mengurang) waktu tunggu pelanggan, kinerja meningkat dan bongkar muat menjadi cepat, aman tertib dan lancar serta utamanya menekan biaya ekonomi tinggi disamping performansi perusahaan akan lebih baik.