digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-cover.pdf


1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab1.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab2.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab3.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab4.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab5.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab6.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab7.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-bab8.pdf

1996 TS PP SITI SOFIAH 1-pustaka.pdf

Abstrak : Telah diformulasikan tablet nitrofurantoin yang mempunyai kecepatan disolusi diperlambat pada menit ke 60, tidak kurang dan mendekati 25% dan pada merit ke 120 harus mencapai kecepatan disolusi maksimal tidak kurang dari 85%. Tablet dibuat secara granulasi basah dan kering, menggunakan matriks hidrofil hidroksipropil metilselulosa 4000 dan 15000 cps serta Amprotab dan Primojel dalam berbagai konsentrasi baik sebagai penghancur dalam maupun penghancur luar. Uji disolusi dilakukan menurut metode USP XXII dengan persyaratan disolusi tersebut di atas. Hasil menunjukkan bahwa disolusi pada menit ke 60 sebesar 33,50% dan pada merit ke 120 sebesar 87,12% untuk tablet yang dibuat dengan cara granulasi basah menggunakan 10% hidroksipropil metilselulosa 4000 cps sebagai matriks, 5% Primojel masing-masing sebagai penghancur dalam dan luar serta laktosa sebagai pengisi, memenuhi persyaratan penelitian. Disamping itu, telah dilakukan uji ketersediaan hayati terhadap tablet yang memenuhi persyaratan disolusi, tablet dengan disolusi paling lambat (pada menit ke 60 disolusi mencapai 14,91% dan pada merit ke 120 mencapai 24,20%) dan kapsul nitrofurantoin dari perdagangan sebagai pembanding pada enam sukarelawan pria sehat dengan rancangan tiga acak silang. Hasil uji ketersediaan hayati menunjukkan bahwa tablet yang memenuhi persyaratan disolusi dan tablet dengan disolusi paling lambat mempunyai hubungan antara disolusi dengan ketersediaan hayati, sedangkan kapsul nitrofurantoin dari perdagangan dengan disolusi tinggi pada menit ke 60 tidak menunjukkan adanya hubungan tersebut.