digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP SISKA WARDHANI 1-COVER.pdf


2007 TS PP SISKA WARDHANI 1-BAB 1.pdf

2007 TS PP SISKA WARDHANI 1-BAB 2.pdf

2007 TS PP SISKA WARDHANI 1-BAB 3.pdf

2007 TS PP SISKA WARDHANI 1-BAB 3.pdf

2007 TS PP SISKA WARDHANI 1-PUSTAKA.pdf

Berdasarkan visinya untuk menciptakan Indonesia baru yang menjamin hak-hak anak, Yayasan Pemantau Hak Anak (YPHA) memiliki misi dalam advokasi UU no 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak karena undang-undang tersebut memuat beberapa materi yang menurut YPHA merupakan pengabaian hak anak oleh negara, sehingga perlu dilakukan perubahan segera. Sebagai masyarakat sipil, YPHA tidak memiliki wewenang untuk merevisi maupun mengintervensi proses amandemen pada suatu undang-undang. Pihak yang memiliki wewenang melakukan hal tersebut adalah pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat selaku lembaga eksekutif dan legislatif negara. Yang dapat dilakukan oleh YPHA adalah mempengaruhi berbagai pihak untuk mulai memikirkan isu ini, sehingga akan terbangun sebuah kepedulian publik yang mendorong terjadinya suatu perubahan ke arah yang lebih baik, berkaitan dengan pengakuan, penjaminan, dan perlindungan hak-hak anak Indonesia terutama anak-anak yang berkonflik dengan hukum seperti yang tertuang dalam UU no. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses revisi UU Pengadilan Anak adalah desakan publik. Kurangnya desakan publik disebabkan kurangnya pengetahuan publik akan isu ini, oleh karena itu diperlukan suatu edukasi publik untuk menciptakan awareness publik tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi marketing. Dengan melakukan komunikasi marketing, diharapkan akan tercipta awareness dalam masyarakat yang membangun suatu kepedulian yang kemudian akan menghasilkan jaringan masyarakat yang kuat untuk menyuarakan perubahan kepada para pembuat kebijakan. Sebelum mengembangkan strategi komunikasi pemasaran, perlu diketahui lebih dulu target audience-nya, tujuannya, cara penyampaian, dan medianya berdasar analisa perilaku target audience. Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan ini adalah melakukan strategi komunikasi pemasaran terpadu dengan serangkaian kegiatan komunikasi lini atas dan lini bawah dalam bentuk periklanan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.