digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-cover.pdf


1995 TS PP SEDERHANANTO 1-bab1.pdf

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-bab2.pdf

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-bab3.pdf

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-bab4.pdf

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-bab5.pdf

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-pustaka-A.pdf

1995 TS PP SEDERHANANTO 1-pustaka-B.pdf

Abstrak : Sebagian badan jalan dari jalan tol Jakarta-Cikampek antara Cikampek dan Karawang Barat dibuka untuk lalu lintas di awal tahun 1991. Di tahun 1992 terjadi kerusakan yang berarti di perkerasaannya dan dilakukan survai beban sumbu, survai lendutan dan penyelidikan material perkerasan di lapangan. Tujuan daripada penyelidikan yang diuraikan di dalam tesis ini adalah untuk menganalisa data survai, mengecek asumsi perencanaan dan menentukan umur sisa dari perkerasan. Selama perioda penyelidikan dari awal tahun 1991 sampai akhir 1992. Ada dua seksi badan jalan yang di analisa secara terpisah : Karawang Timur ke Karawang Barat (seksi 1) dan Cikampek ke Karawang Timur (seksi 2). Pertumbuhan kendaraan komersial pertahun sejak 1991 sampai 1992 adalah 8.78 % di seksi 1 dan.6.8 % di seksi 2. Ini menggambarkan adanya kesesuaian dengan asumsi perencanaan yaitu 7.5 %. Akan tetapi, lalu lintas harian kendaraan komersil yang terjadi besar,sekali : lalu lintas harian kendaraan komersil di seksi 1 kira-kira 70 % lebih besar dari yang diperkirakan- dan untuk seksi 2 yaitu 34 % lebih besar. Analisa dari data beban sumbu menunjukan suatu Faktor Truk (sumbu standard per kendaraan komersil) sebesar 4.01, ini sangat berlawanan dengan asumsi perencanaan yang dipakai yaitu 0.7. Selama 2 tahun perioda yang dianalisa, 15.33 % dari beban sumbu tunggal yang di membebani perkerasan melebihi beban yang disyaratkan. Beban yang tidak resmi ini menyumbangkan 97.75 % dari total beban. Konsekuensi dari tingginya volume lalu lintas yang diperkirakan dan faktor truk dan pengaruh dari beban sumbu yang tidak resmi, seksi 1 selama perioda 2 tahun menampung beban sebesar 67.67 % dari beban yang diperkirakan untuk umur rencana 20 tahun dan seksi 2 menampung beban sebesar 53.33 %. Disamping beban telah sangat tinggi sekali dari yang diperkirakan, kerusakan yang berarti terjadi sebelum beban rencana tercapai. Analisa lendutan menggunakan metoda Bina Marga menunjukan tidak ada lagi umur sisa di sepanjang perkerasan. Evaluasi lendutan menggunakan Program Elmod menunjukan nilai umur sisa yang bervariasi di sepanjang perkerasan.