2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-cover.pdf
2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-bab1.pdf
2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-bab2.pdf
2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-bab3.pdf
2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-bab4.pdf
2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-bab5.pdf
2006 TS PP NENENG RAHMI NURLAILI 1-pustaka.pdf
Abstrak :
Kecamatan Lembang merupakan salah satu wilayah yang termasuk ke dalam wilayah inti Bandung Raya bagian Utara yang mempunyai fungsi sebagai kawasan resapan air dan berperan penting dalam penyediaan air tanah di cekungan Bandung. Peran dan fungsi yang diemban Kecamatan Lembang membawa konsekuensi perlunya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengoptimasian dan keserasian penggunaan lahan di kawasan lindung dan kawasan budidaya. Potensi wilayah Kecamatan Lembang berupa panorama alam yang indah dan kedudukan yang strategic membawa implikasi pada pesatnya kegiatan pembangunan fisik yang menyebabkan terjadinya konversi dan penyimpangan penggunaan lahan yang berpengaruh pada stabilitas lingkungan. Namun demikian antara fungsi, peran dan potensi terdapat 2 (dua) hal yang sama-sama penting yaitu : mempertahankan fungsi lindung dan kegiatan budidaya. Oleh karena itu studi ini bertujuan mewujudkan keserasian penggunaan lahan kawasan lindung dan budidaya dengan tetap mempertahankan fungsi ekologis wilayah sehingga Kecamatan Lembang tetap dapat mengakomodasikan dan mengembangkan berbagai kegiatan pembangunan.
Sebagai upaya menyerasikan atau mengharmoniskan kedua fungsi kawasan yaitu lindung dan budidaya maka analisis yang digunakan adalah metoda analisis kualitatif yaitu membandingkan keadaaan di lapangan dan kriteria yang telah ditetapkan; mengidentifikasi deviasi penggunaan lahan, jenis penggunaan lahan serta mengkaji keterkaitan dan dampak yang ditimbulkan dari tiap jenis penggunaan lahan dan kesesuaian antar masing-masing jenis penggunaan lahan.
Berdasarkan basil studi, teridentifikasi sebelas jenis penggunaan lahan yaitu : Hutan lindung, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, kebun campur/perkebunan, tegalan/ladang, belukar, peternakan, permukiman, perdagangan dan jasa, industri serta pariwisata. Dari basil analisis keterkaitan penggunaan lahan, secara garis besar penggunaan lahan yang saling bertentangan adalah hutan lindung dan kegiatan budidaya; pertanian lahan basah menjadi permukiman karena banyak menimbulkan dampak negatif terutama berkaitan dengan menurunnya kualitas dan keseimbangan lingkungan akibat perubahan muka tanah. Namun demikian dari basil analisis keserasian pemanfaatan ruang, pengembangan lahan budidaya di kawasan lindung masih dimungkinkan/diperkenankan dengan ketentuan/persyaratan teknis. Persyaratan teknis ini merupakan salah satu cara dalam rangka mewujudkan keserasian/harmonisasi penggunaan lahan di kawasan lindung dan budidaya. Adapun ketentuan teknis yang diberlakukan untuk penataan bangunan meliputi : tipe bangunan dikaitkan dengan kelerengan, alternatif pembangunan permukiman, tata letak terhadap luas lahan terbangun dan jenis dan struktur bangunan
Untuk menjaga kelestarian wilayah Kecamatan Lembang dengan tetap mengakomodasikan berbagai kegiatan pembangunan, maka arahan pengelolaan wilayah didasarkan pada analisis kesesuaian pemanfaatan ruang yaitu mana penggunaan lahan yang dipertahankan, diperbolehkan berubah, berubah dengan syarat teknis/teknologi dan tidak boleh berubah sama sekali.