digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telah diteliti pengaruh timbal (Pb) dan kadmium (Cd) terhadap pertumbuhan tanaman kedelai ( Glycine max (1.) Merr.) dengan kultur hidroponik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pb dan Cd yang masing-masing diberikan berupa larutan PbEDTA dan CdC12, di dalam larutan nutrisi Rorison dapat menimbulkan gejala keracunan pada tanaman kedelai umur 17 hari. Gejala keracunan Pb tampak pada daun muda yang mengalami klorosis di antara urat daun. Perlakuan dengan Pb masing-masing 45 dan 85 ppm selama 18 hari menye - babkan keracunan dan sangat nyata mempengaruhi penurunan berat kering akar dan konsentrasi klorofil a daun. Kehadiran Pb 100 dan 300 ppm menurunkan persentase perkecambahan biji di dalam cawan Petri, menghambat pertumbuhan akar sekunder serta menimbulkan klorosis pada daun unifolium kecambah. Kedelai yang keracunan Cd berwarna merah kecoklatan pada batang, tangkai dan urat daun, daun keriting dan berorientasi vertikal, sudut daun mengecil, pucuk dan daun muda mengalami klorosis serta tanaman kerdil. Logam Cd sebanyak 0,9 ppm menimbulkan keracunan pada tanaman muda, sangat nyata menghambat penambahan tinggi, menurun - kan berat kering tanaman serta mengurangi konsentrasi klorofil daun muda. Logam Cd 1,0 dan 9,0 ppm tidak menurunkan persentase perkecambahan biji yang berarti tetapi nyata mengganggu pemanjangan epikotil dan pertumbuhan akar kecambah. Walaupun Pb dan Cd dapat diakumulasi di pucuk kecambah, tetapi pemanjangan hipokotil dan biomasa pucuk tidak terpengaruh. Kehadiran Pb berlebih di dalam larutan nutrisi dapat mengubah akumulasi Mg dan Fe tanaman, sedangkan logam Cd mengubah akumulasi Ca, Mg, Fe dan Mn tanaman muda. Di dalam penelitian ini, tingkat keracunan gangguan pertumbuhan, penurunan biomasa dan besarnya akumulasi Cd atau Pb ini berkorelasi positif dengan konsentrasi ke dua logam berat tersebut.