digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-COVER.pdf


1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-BAB 1.pdf

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-BAB 2.pdf

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-BAB 3.pdf

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-BAB 4.pdf

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-BAB 5.pdf

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-BAB 6.pdf

1999 TS PP MUHAMMAD KASAN 1-PUSTAKA.pdf

Abstrak: Panjang antrian pada lengan persimpangan merupakan salah sat ukuran kinerja persimpangan. Banyak cara yang dapat dipakai dalar menentukan panjang antrian, salah sate diantaranya adalah tea gelombang kejut (shock wave). Penelitian ini dilakukan untu membandingkan panjang antrian antara hasil perhitungan menurut tes gelombang kejut dengan pengamatan lapangan. Lokasi penelitian sebagi studi kasus dipilih pada persimpangan jalan Ir. H. Juanda - jalan Ganes Bandung, khususnya lengan persimpangan jalan Ir. H Juanda arah Utan yang terdiri Bari dua lajur engan lebar 3,25 m. untuk lajur kiri dan 3,00 n untuk lajur kanan. Kedua lajur ini dianalisis secara terpisah. Pengambilan data dilakukan pada dua ternpat, yaitu pada rua hulu yang lalu lintasnya tidak terganggu oleh operasional persimpanga dan pada pendekat. Data lalu limas yang diambil pada was adalah arras da kerapatan kendaraan pada interval 5 dan 15 menitan selama 12 jam 1 menit. Sedangkan pads pendekat diambit beberapa data panjang antara dan jumlah kendaraan antri terhenti maksimum, panjang sinyal dan am jenuh yang dilakukan pada setiap siklus selama 2 jam 38 merit pad periode pagi dan 2 jam 30 menit pada periode sore. Dalian arus lain limas, kendaraan dikelompokkan menjadi 3 tip yaitu kendaraan ringan, kendaraan berat dan sepeda motor. Denga menggunakan faktor ekuivalen mobil penumpang jalan perkotaan dua laju satu arah, karakteristik anus talu lintas pada ruas dianalisis menurut model Greenshields, Greenberg dan Underwood, Secara statistika, basil analisi ketiga model dapat diterima. Penilaian model terpilih didasarkan pad kriteria nilal korelasi data, kerapatan macet dan kapasitas, yang man disimpulkan bahwa hanya model Greenshields yang balk dipakai untu menentukan panjang antrian menurut teori gelombang kejut. Panjang antrian dihitung pada delapan kondisi yaitu kombina antara lajur kits/ kanan, periode pagii sore dan interval 5/ 15 menitan. Has secara statistika menunjukkan bahwa panjang antrian teoritis dalam satua m. lebih besar dari pada pengamatan lapangan untuk semua kondisi, tetal dalam satuan mobil penumpang relatif sama besar. Hal ini menandaka adanya perbedaan beberapa parameter karakteristik anus lalu lintas antat kondisi lapangan dengan teoritis.