digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Timbal atau Pb(II) adalah logam yang terdapat dalam industri produksi aki baterai, industri otomofis dan sejenisnya. Limbah cair dengan kandungan logam berat ini dapat menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan dan bersifat toksik pada kesehatan manusia. Dengan demikian, perlu adanya pemisahan ion logam Pb(II) dari larutan limbah sebelum dibuang ke lingkungan perairan. Beberapa metode pemulihan yang umum digunakan antara lain ekstraksi pelarut, pertukaran ion, filtrasi serta adsorpsi. Adsorpsi merupakan salah satu metode alternatif yang banyak digunakan pada saat ini. Metode ini menjadi pilihan karena pembuatan adsorben yang sederhana, efisien serta murah karena sebagian bahan adsorben cukup melimpah di alam. Pada penelitian ini, telah disintesis adsorben berbasis PVA-alginat-biji pepaya (PAB) untuk mengadsorpsi ion logam Pb(II). Penggunaan biji pepaya berpotensi meningkatkan kapasitas adsorpsi karena mengandung selulosa dan hemiselulosa, yang memiliki gugus hidroksil (-OH) melimpah. Komposisi optimum adsorben didapatkan dengan variasi perbandingan 1:1 alginat dan biji papaya. Adsorben dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), hasil dibuktikan dengan adanya pergeseran nilai panjang gelombang pada gugus-gugus tertentu, dilanjutkan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM)-Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) dengan di dapatkan nilai kandungan Pb(II) sebesar 2%. Adsorpsi dengan menggunakan 0,05 gram adsorben mencapai kondisi optimum pada pH 4 serta waktu kontak 1440 menit, dengan efisiensi adsorpsi mencapai 90%. Proses adsorpsi mengikuti model kinetika orde dua semu dengan kapasitas adsorpsi pada eksperimen (qm) 22,4125 mg/g dan model isoterm adsorpsi Langmuir dengan kapasitas adsorpsi (qmax) = 66 mg/g. Analisis termodinamika menunjukkan bahwa adsorpsi bersifat endotermik dengan ?H= 0,0146 kJ/mol, ?S= 1,1492 kJ/K mol dan proses adsorpsi berlangsung secara spontan. Penggunaan adsorben secara berulang sebanyak 3 kali siklus adsorpsi-desorpsi dengan agen pendesorpsi HNO3 0,1 M memberikan nilai yang cukup baik.