Kajian ini terutama bertujuan untuk merancang sistem monitoring curah hujan secara near real time dengan menggunakan metode estimasi curah hujan memanfaatkan data satelit MTSAT kanal IR1. Metode estimasi yang digunakan adalah metode CST (Convective Stratiform Technique). Dari beberapa literature, diperoleh informasi bahwa terdapat perbedaan dalam penentuan rain rate untuk metode CST. Maka dari itu, kajian ini pertama akan mencoba mengevaluasi beberapa persamaan rain rate yang telah digunakan. Perbandingan dengan data curah hujan pengamatan menunjukkan bahwa estimasi dengan mengggunakan persamaan rain rate Vicente memberikan korelasi yang paling baik, sebesar 0,21 untuk estimasi harian dan 0,57 untuk estimasi lima harian. Selanjutnya dilakukan kajian untuk menemukan persamaan rain rate yang lebih tepat untuk wilayah Indonesia dengan memanfaatkan pasangan data temperature puncak awan (TBB) dari MTSAT IR1 dan rain rate dari TRMM PR (Tropical Rainfall Monitoring Mission – Precipitation Radar). Berdasarkan metoda Vicente, persamaan rain rate dapat diperoleh dari korelasi antara TBB dan rain rate. Akan tetapi, hasil plotting kedua pasangan data tersebut ternyata tidak dapat menunjukkan pola yang diharapkan, sehingga persamaan yang dicari tidak dapat ditentukan. Akhirnya diputuskan untuk menggunakan persamaan rain rate Vicente di dalam metode CST untuk monitoring curah hujan di wilayah Indonesia. Hasil studi beberapa kasus ekstrim membuktikan bahwa estimasi curah hujan dengan metode CST menggunakan persamaan rain rate Vicente, ternyata mampu menunjukkan kejadian hujan ekstrim secara kualitatif dengan cukup tepat.