Abstrak - Y. Ganendra Bhagaskara Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Y Ganendra B Pagehgiri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Berjalan adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh manusia. Tidak hanya untuk mobilitas dan berpindah tempat, berjalan juga digunakan banyak orang sebagai sarana olahraga karena dinilai mudah dan murah untuk dilakukan. Oleh karena itu, berjalan tidak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari seluruh umat manusia. Terdapat banyak kelainan kaki yang dapat menyebabkan rasa sakit, salah satunya kelainan kaki datar atau flatfoot. Salah satu penyebab kelainan ini adalah kompleks otot triceps surae yang terlalu kencang sehingga tidak memberikan fleksibilitas yang cukup untuk pergerakan kaki.
Penelitian diawali dengan studi pustaka dan pemilihan subjek penilitan berjumlah sepuluh orang yang terdiri atas lima orang normal dan lima orang flatfoot. Kemudian, dilakukan pengambilan data marker trajectories dan gaya reaksi tanah. Kedua data ini menjadi data masukan perangkat lunak OpenSim untuk memodelkan gaya otot medial gastrocnemius. Gaya otot hasil pemodelan kelompok subjek normal dan flatfoot kemudian dibandingkan menggunakan uji T.
Berdasarkan pemodelan dan analisis yang telah dilakukan, gaya otot medial gastrocnemius kelompok subjek flatfoot lebih tinggi dibandingkan kelompok subjek normal, tetapi tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian lain sehingga dapat disimpulkan bahwa pemodelan otot medial gastrocnemius menggunakan perangkat lunak OpenSim sudah cukup akurat.