Gunung Ambang memiliki potensi sebesar 225 MWe dengan sumber daya panas bumi terpasang dengan kapasitas terpasang yang diperkirakan akan dikembangkan pada tahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah prospek panas bumi di Gunung Ambang berdasarkan anomali dari pemetaan remote sensing menggunakan metode analisis dari data citra yang berasal dari satelit Landsat-8. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi anomali suhu permukaan, anomali vegetasi, pesebaran mineral, keberadaan penentuan zona prospek panas bumi. Hasil dari analisis anomali metode Land Surface Temperatur (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Fault Fracture and Density (FFD) dan Analitycal Spectral Device (ASD) digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan anomali di area yang diindikasikan merupakan area prospek panas bumi.