Salah satu cara untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pada persimpangan ketika data kecelakaan lalu lintas tidak tersedia adalah melalui penerapan metoda Teknik Konflik Lalu Lintas. Pada metoda ini, jenis dan tingkat konflik lalu lintas digunakan sebagai proxy untuk menentukan permasalahan keselamatan lalu lintas yang terjadi.
Penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pada persimpangan tidak bersinyal Simpang Polda Provinsi Banten. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa tingkat konflik pada jam tidak sibuk lebih tinggi dibandingkan pada saat jam sibuk karena, saat kondisi tidak sibuk, jalan menjadi lebih lengang dibanding kondisi sibuk, sehingga mendorong pengemudi untuk memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat menedekati atau melewati simpang. Hal tersebut membuat rawan konflik jika bertemu dengan kendaraan lain, karena waktu yang tersedia untuk mengidetifikasi adanya bahaya dan mengantisipasinya lebih singkat.
Konflik yang dominan terjadi di Simpang Polda mengarah kepada tipikal konflik berpotongan, yaitu arus yang berpotongan dari kanan melewati simpang, yang disebabkan oleh ketidakdisiplinan pemberian prioritas pergerakan, ketidakdisiplinan kendaraan yang berhenti di persimpangan, dan pandangan terhalang yang terjadi pada lalu lintas yang bergerak melewati simpang dari setiap lengan pada simpang. Permasalahan keselamatan yang terjadi pada simpang tersebut terutama disebabkan oleh jarak pandang pengemudi dan hazard sisi jalan di sekitar simpang. Penanganan yang direkomendasikan untuk simpang tersebut antara lain perbaikan geometrik simpang, pemasangan rambu lalu lintas, serta membersihkan objek fisik dan aktivitas di sekitar simpang.