digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Salah satu komponen dari jaringan komputer yang perlu dikelola dengan menggunakan manajemen jaringan adalah Intrusion Detection System (IDS). IDS merupakan sistem yang berfungsi untuk melakukan deteksi penyusupan. Penggunaan IDS dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring dengan semakin pentingnya faktor keamanan bagi para pengguna jaringan komputer. Untuk sebuah jaringan yang berskala besar bahkan seringkali digunakan lebih dari satu jenis produk IDS. Dengan semakin besarnya jumlah IDS yang digunakan maka semakin besar pula usaha yang diperlukan untuk mengelolanya. Hal inilah yang menjadi alasan diperlukannya manajemen jaringan untuk mengelola IDS tersebut. Pada tugas akhir ini, manajemen jaringan yang dipilih untuk mengelola IDS adalah Web Based Enterprise Management (WBEM). WBEM merupakan salah satu standar manajemen jaringan yang memperlakukan elemen yang dikelolanya sebagai obyek sehingga memudahkan untuk melihat relasi antar elemen yang dikelola. Untuk memungkinkan pengelolaan berbagai IDS dengan menggunakan WBEM maka digunakan framework Common Information Model (CIM) IDS yang dapat diturunkan untuk berbagai IDS. Berdasarkan jenisnya, IDS diklasifikasikan menjadi Host Based IDS dan Network Based IDS. Pada Tugas Akhir ini digunakan kedua jenis IDS tersebut untuk diintegrasikan menggunakan WBEM. Dengan adanya integrasi dari kedua jenis IDS ini diharapkan IDS mampu mengurangi false positive dan false negative yang dihasilkan sebagai respon terhadap usaha penyusupan yang terjadi ataupun yang akan terjadi pada jaringan. Dalam implementasinya dipilih 2 produk IDS yang mewakili contoh dari jenis Host Based IDS dan Network Based IDS untuk diintegrasikan setelah sebelumnya dilakukan analisis terhadap fitur-fitur dari masing-masing IDS agar dapat saling melengkapi dan diambil keuntungannya masing-masing. Akan tetapi kedua produk IDS yang dipilih dalam Tugas Akhir ini, yaitu Snort IDS dan Ossec IDS belum menyediakan provider untuk dapat dengan mudah digunakan dalam sistem manajemen jaringan berbasis WBEM, sehingga provider untuk masing-masing IDS harus dibuat sendiri. Hasil dari Tugas Akhir ini adalah CIM client dan CIM provider untuk Snort IDS sebagai salah satu contoh produk IDS berjenis Network Based IDS dan Ossec IDS sebagai salah satu contoh produk IDS berjenis Host Based IDS. Kedua produk tersebut diperlakukan sebagai elemen yang dikelola pada WBEM untuk dapat saling melengkapi melakukan deteksi intrusi secara bersama-sama. Kedua produk IDS dan WBEM dijalankan pada sistem operasi Linux yang dalam implementasinya terdapat kendala adanya dependency sehingga pengujian hasil Tugas Akhir ini belum dapat dibuktikan secara keseluruhan. Pada tahap pengujian, selain adanya dependency, penggunaan WBEM sebagai sistem manajemen jaringan untuk integrasi Snort IDS dan Ossec IDS belum dapat dijalankan dikarenakan keduanya ditulis dengan menggunakan bahasa C sedangkan Wbemservices ditulis dengan menggunakan bahasa Java, sehingga provider Snort IDS dan Ossec IDS harus ditulis menggunakan Java Native Interface (JNI). Pada pengujian Tugas Akhir ini terdapat kendala dalam penggunaan JNI pada WBEM, yaitu java library path tidak dikenali meskipun sudah dilakukan set-up link dynamic library path. Akan tetapi pengujian CIM provider Snort IDS dan Ossec IDS pada WBEM dapat membuktikan bahwa WBEM memiliki kelebihan mampu menunjukkan relasi antar elemen yang dikelola pada jaringan yang selama ini menjadi kelemahan sistem manajemen jaringan lainnya, yaitu SNMP(Simple Network Management Protocol).