digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BABA 1 Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Danang Adi Setiaji
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Peningkatan pesat dalam populasi, urbanisasi, dan industrialisasi telah meningkatkan produksi limbah padat perkotaan (MSW) secara signifikan, sehingga menghadirkan tantangan besar bagi sistem pengelolaan limbah di seluruh dunia. Saat ini, rata-rata timbulan sampah padat harian per orang adalah 0,74 kg, dengan kisaran antara 0,11 kg hingga 4,54 kg, yang bervariasi menurut populasi perkotaan, tingkat pendapatan, aktivitas ekonomi, dan standar hidup suatu negara. Proyeksi menunjukkan bahwa timbunan sampah global dapat mencapai 2,59 miliar ton per tahun pada tahun 2030 dan 3,40 miliar ton pada tahun 2050 jika strategi pengelolaan yang efektif tidak diterapkan. Meskipun negara-negara tersebut hanya menyumbang 16% dari populasi global, negara-negara berpendapatan tinggi menghasilkan 34% sampah dunia pada tahun 2016, dengan rata-rata timbulan sampah per kapita harian sebesar 1,58 kg, empat kali lebih tinggi dibandingkan negara-negara berpendapatan rendah. Penanganan MSW yang tidak tepat mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan, berkontribusi terhadap 0,4–1 juta kematian dini setiap tahunnya akibat paparan limbah berbahaya dan pembakaran limbah yang tidak terkendali. Dalam konteks ini, teknologi limbah menjadi energi (Waste to Energy / WtE) menghadirkan solusi yang layak untuk mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan, yang memenuhi kebutuhan pembuangan limbah dan produksi energi. Proses WtE, termasuk gasifikasi, insinerasi, bahan bakar yang berasal dari sampah, dan penguraian anaerobik, menawarkan banyak manfaat seperti mengurangi penggunaan TPA, mitigasi emisi gas rumah kaca, dan menghasilkan nilai ekonomi melalui pemulihan energi. Teknologi-teknologi ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan global (SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Terjangkau dan Bersih) dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dengan mempromosikan keamanan energi dan kelestarian lingkungan. Makalah ini berfokus pada kelayakan pengembangan proyek WtE di Jawa Tengah, Indonesia, khususnya mengingat skema kredit karbon yang diperkenalkan pada awal tahun 2023. Kajian ini melibatkan analisis penganggaran modal yang komprehensif dan studi kelayakan untuk menilai kelayakan finansial dan teknologi dari investasi WtE. Analisis penganggaran modal mengevaluasi investasi energi terbarukan saat ini dan peluang potensial berdasarkan dua skenario: tanpa mempertimbangkan skema kredit karbon dan dengan skema tersebut sebagai sumber pendapatan tambahan. Studi kelayakan mengeksplorasi keseluruhan lanskap bisnis Page v atau investasi untuk proyek-proyek WtE, mengkaji bagaimana skema kredit karbon dapat meningkatkan kelayakan dan profitabilitas proyek. Temuan kami mengungkapkan bahwa skema kredit karbon memiliki dampak yang signifikan, terhadap metrik finansial proyek WtE, yaitu meningkatkan tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar +1,8% lebih tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa teknologi gasifikasi, karena emisinya yang lebih rendah dan efisiensi energi yang lebih tinggi, muncul sebagai metode yang disukai untuk mengubah limbah menjadi energi. Analisis ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dan ekonomi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek WtE untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang. Kesimpulannya, teknologi WtE menawarkan pendekatan yang menjanjikan dalam mengelola sampah perkotaan dan menghasilkan energi terbarukan, berkontribusi terhadap ekonomi sirkular dan pencapaian SDGs. Integrasi skema kredit karbon semakin meningkatkan daya tarik finansial proyek-proyek ini, mendukung tujuan lingkungan dan ekonomi yang lebih luas. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan, investor, dan pemangku kepentingan di sektor pengelolaan limbah dan energi terbarukan, yang mengadvokasi penerapan teknologi WtE yang canggih untuk mengatasi tantangan mendesak dalam pengelolaan limbah dan keamanan energi.