PT Gunung Raja Paksi, sebagai produsen baja terkemuka, menghadapi tantangan
besar dalam mempertahankan profitabilitas, yang secara signifikan mempengaruhi
kesehatan keuangan dan stabilitas operasionalnya secara keseluruhan. Tantangan
ini terutama dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko utama, termasuk volatilitas
harga bahan baku, persaingan yang ketat di industri baja, dan penurunan ekonomi
yang lebih luas. Fluktuasi harga bahan baku secara langsung memengaruhi biaya
produksi dan margin keuntungan perusahaan. Ketika biaya bahan baku baja
meningkat, margin keuntungan dapat tertekan kecuali biaya tambahan ini dapat
diteruskan kepada pelanggan secara efektif. Namun, mencapainya di pasar yang
sangat kompetitif dengan sensitivitas harga yang tinggi merupakan tantangan yang
signifikan
Selain itu, lanskap persaingan di industri baja memerlukan keseimbangan yang
rumit antara menawarkan harga yang kompetitif dan menjaga standar kualitas
yang tinggi. Tekanan konstan ini dapat menyebabkan potensi perang harga, yang
lebih lanjut mengikis margin keuntungan dan memberi tekanan tambahan pada
kinerja keuangan perusahaan. Faktor kritis lain yang berkontribusi pada masalah
profitabilitas adalah penurunan ekonomi yang secara berkala mempengaruhi
permintaan produk baja. Selama masa pelambatan ekonomi, industri yang sangat
bergantung pada baja, seperti konstruksi dan otomotif, cenderung mengurangi
aktivitas produksi mereka, yang mengakibatkan penurunan permintaan baja.
Penurunan permintaan ini berujung pada volume penjualan yang lebih rendah dan
pendapatan yang berkurang, memperburuk tekanan keuangan pada PT Gunung
Raja Paksi. Untuk mengatasi tantangan ini, studi ini dibangun di sekitar empat
komponen utama: penilaian risiko, analisis model Z-score, analisis rasio keuangan,
dan formulasi pencegahan risiko. Proses penilaian risiko melibatkan evaluasi
komprehensif terhadap faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
operasi perusahaan. Penilaian ini mengidentifikasi risiko-risiko utama, termasuk
gangguan dalam rantai pasok, kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan, kondisi
cuaca yang merugikan, kecelakaan besar, dan fluktuasi di pasar baja. Setiap risiko
ini menghadirkan tantangan unik yang dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan profitabilitas dan efisiensi operasional.