digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Disertasi ini berfokus pada peran signifikan kekuasaan manajerial yang mempunyai pengaruh luas terhadap kompensasi eksekutif. Masalah gaji eksekutif di industri telah mencapai perhatian optimal di industri selama beberapa tahun. Meningkatnya kekhawatiran mengenai gaji eksekutif meningkat karena kurangnya pemahaman tentang tingginya gaji eksekutif bagi para CEO. Selain itu, berdasarkan pendekatan kontrak untuk kompensasi eksekutif, yang menjadi fokus penelitian ini, kompensasi eksekutif bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Namun dalam beberapa kasus, pemegang saham terkadang tidak diperkenankan atau bahkan diabaikan dalam perjanjian gaji eksekutif. Sebaliknya, eksekutif dalam beberapa kasus mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan kompensasi dan pembayaran mereka sendiri. Selanjutnya mengarah pada struktur gaji yang tidak efisien karena tidak optimalnya insentif yang menguntungkan para eksekutif dibandingkan perusahaan itu sendiri sehingga menyebabkan penurunan nilai pemegang saham. Kemudian, isu-isu seperti penolakan pemegang saham Netflix terhadap paket CEO Pay (A. Weprin, 2023) dan cara perusahaan-perusahaan Inggris bersiap menghadapi perselisihan dengan pemegang saham mereka mengenai kompensasi eksekutif (Daniel dan Harret, 2022) muncul. Hal ini membuat mereka bertanya-tanya apa saja ukuran, manfaat, atau bahkan pertimbangan atas gaji eksekutif yang tinggi, apakah hal tersebut selaras dengan kinerja perusahaan. Proses menghasilkan perjanjian kompensasi, sebagian besar membiarkan manajer mempunyai pengaruh dalam membentuk kompensasi mereka sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami tingginya kompensasi eksekutif, masyarakat perlu memahami kekuasaan manajerial yang dimiliki para eksekutif dalam organisasi. Selain itu, memahami mekanisme yang melaluinya kekuasaan manajerial mempengaruhi hasil kompensasi menjadi hal yang sangat penting. Penelitian ini akan menelusuri lebih dalam mengenai perusahaan-perusahaan FTSE 100 dan S&P 500 dalam beberapa tahun terakhir (2018-2023) untuk menemukan interaksi antara kekuasaan manajerial dan kompensasi eksekutif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kekuasaan manajerial merupakan peran penting dalam perjanjian kompensasi eksekutif dan tidak dapat diabaikan dalam setiap bagian perjanjian gaji eksekutif atau bahkan keseluruhan tata kelola perusahaan.