digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

AZARYA ADIRAMA
PUBLIC Latifa Noor

Psikosis merupakan suatu kondisi mental yang mengakibatkan para penderitanya mengalami halusinasi dan kehilangan kontak dengan realita, yang telah dialami oleh lebih dari 2,6 juta orang di Indonesia. Salah satu penyebab psikosis adalah transmisi dopaminergik yang hiperaktif pada reseptor dopamin D2 (DRD2). Psikosis dapat diperparah dengan keberadaan spesi radikal oksigen (ROS) yang dapat merusak bagian-bagian otak. Inhibitor DRD2 yang tersedia secara komersial diketahui dapat menghasilkan berbagai efek samping, sehingga perlu dilakukan pencarian senyawa inhibitor dengan sifat sebagai pengikat radikal serta efek samping yang minimal. Senyawa turunan calkon telah terbukti memiliki sifat yang sangat penting bagi suatu agen antipsikotik yakni sebagai pengikat radikal. Senyawa turunan calkon sering disintesis dengan menggunakan pereaksi maupun pelarut yang berbahaya terhadap lingkungan, sehingga dalam proses sintesisnya penggunaan metode ramah lingkungan perlu diupayakan. Dalam penelitian ini dilakukan penapisan pada 8 (delapan) senyawa turunan calkon potensial sebagai inhibitor DRD2, dan sintesis senyawa dengan potensial terbaik dengan metode kondensasi aldol menggunakan metode sintesis ramah lingkungan. Penapisan senyawa kandidat dilakukan dengan AutoDock Vina dan simulasi dinamika molekul dengan GROMACS dan modul gmx_MMPBSA untuk mendapatkan senyawa kandidat dengan ?Gbinding terbaik. Hasil penambatan molekul dan simulasi dinamika molekul menunjukkan bahwa senyawa TC2 (4´-hidroksicalkon) memiliki nilai ?Gbinding terbaik dengan nilai ?Gbinding sebesar -25,63 kkal/mol. Dari hasil simulasi penambatan molekul dan MMPBSA, senyawa TC2 diketahui berinteraksi dengan residu aktif Cys118 dan Ile184, serta residu Asp114, Ser193, dan Ser197 yang berperan penting dalam pengikatan dopamin. Sintesis senyawa TC2 kemudian dilakukan dalam dua tahap, yakni pembuatan cairan ion 1-desil-3-metilimidazolium bromida ([DMIm]Br) dan sintesis senyawa TC2. Sintesis senyawa [DMIm]Br dilakukan dengan metode MAOS (Microwave Assisted Organic Synthesis) pada suhu 50 °C dan daya 200W selama 60 menit, sedangkan senyawa TC2 disintesis pada suhu 70 °C dengan metode refluks dan MAOS dengan variasi daya 50, 100, 150, dan 200W dalam suasana basa dan medium [DMIm]Br 10% (w/v). Sintesis [DMIm]Br menghasilkan rendemen sebesar 87,17%. Kondisi optimal yang didapat dalam sintesis TC2 adalah 100W, 70 oC, dan 60 menit dengan rendemen sebesar 78,18%. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kedelapan senyawa kandidat memiliki potensi sebagai agen antipsikotik. Modifikasi struktural pada kedelapan senyawa kandidat masih diperlukan untuk mengurangi perubahan pada struktur DRD2 ketika berinteraksi dengan senyawa-senyawa tersebut.