Pencemaran ion nikel (nikel(II)) di perairan mengalami peningkatan akibat aktivitas industri dan bersifat toksik bagi manusia maupun lingkungan. Akan tetapi, dalam konsentrasi tertentu, ion nikel(II) juga dapat menjadi logam esensial sebagai sumber mikronutrien untuk pertumbuhan sebagian biota, seperti mikroalga. Cyclotella striata (C. striata) galur TBI merupakan salah satu mikroalga berjenis diatom yang melimpah di perairan Indonesia. Namun, analisis pertumbuhannya pada lingkungan dengan kandungan ion nikel(II) tinggi belum dilakukan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan diatom
C. striata TBI dan potensinya untuk mengurangi kadar ion nikel(II) dalam media kultur. Penelitian diawali dengan menganalisis pola pertumbuhan C. striata menggunakan metode perhitungan sel dan metode densitas optik (OD676) dalam berbagai media kultur yang mengandung penambahan kontaminan ion nikel(II) rentang 0 – 4 mg/L. Kemudian, dilakukan pengamatan morfologis C. striata dengan mikroskop cahaya. Analisis karakteristik sifat fisik media kultur yang dilakukan berupa Potential of Hydrogen (pH) dan Dissolved Oxygen (DO), serta analisis kadar ion nikel(II) dalam media kultur dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Penelitian ini menunjukkan bahwa, pertumbuhan C. striata mengalami penurunan sekitar 9,44 – 50,61% (fase eksponensial dan fase stasioner) pada media yang mengandung 2,00 mg/L ion nikel(II) dan pertumbuhan sangat terhambat pada media dengan kadar ion nikel(II) sebesar 4,00 mg/L. Pengamatan morfologis C. striata menunjukkan terjadinya deformasi sel dengan kehadiran ion nikel(II). Kadar ion nikel(II) di dalam media kultur dibandingkan dengan media tidak berbeda signifikan (? = 0,05; nilai-p = 0,6170 dan 0,2615>0,05; ion nikel(II) 2,00 dan 4,00 mg/L, secara berurutan) hingga hari akhir kultivasi. Nilai pH pada media kultur mengalami kenaikan hingga akhir kultivasi, sementara nilai DO mengalami penurunan. Berdasarkan seluruh hasil ini, terlihat bahwa pertumbuhan sel C. striata terhambat dengan kehadiran ion nikel(II) dan inhibisi pertumbuhan terbesar teramati pada media dengan kandungan ion nikel(II) sebesar 4,00 mg/L.