digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB4a.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB4b.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB4c.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-PUSTAKAa.pdf
File tidak tersedia

2000 TS PP MEDIS R. SURBAKTI 1-PUSTAKAb.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Pemeliharaan perkerasan jalan perlu diprogramkan secara baik untuk memperoleh jaringan jalan dengan kondisi yang layak dan dengan biaya yang optimal. Maintenance Management System (MMS) merupakan suatu sistem yang dibuat dan dikembangkan khusus untuk manajemen pemeliharaan pada jalan tol. MMS membagi pemeliharaan jalan tol ke dalam 2 proses utama yaitu proses pemrograman pemeliharaan rutin dan perkerasan (penunjangan, pemeliharaan berkala dan peningkatan). Tesis ini mengevaluasi pemanfaatan MMS hanya dalam proses pemrograman pemeliharaan perkerasan, dengan mengambil studi kasus jalan tol Jakarta-Cikampek. Data lalu lintas dijalan tol sistem tertutup seperti halnya Jakarta-Cikampek ini dapat terkumpul secara time series dengan sangat teliti, yang memungkinkan tingkat pertumbuhan setiap ruas dapat diperkirakan. Model tingkat pertumbuhan eksponensial yang umumnya digunakan, membuat suatu permasalahan yaitu dengan memberikan hasil prediksi tingkat pertumbuhan yang positif sangat besar atau negatif, sehingga menghasilkan volume/beban lalu lintas yang irrasional. Sementara pemecahan dengan pendekatan land use interaction belum dapat dilakukan, maka studi ini mencoba untuk membatasi tingkat pertumbuhan lalu lintas. Nilai kondisi pada MMS merupakan suatu kombinasi penilaian struktural dan fungsional, dimana nilai fungsional kemudian dirasionalisasikan terhadap umur sisa untuk mendapatkan nilai kondisi ditahun pertama sampai kelima. MMS dapat memberikan alternatif program pemeliharaan dan dampak pemilihan alternatif tersebut. Pada tesis ini dikaji 3 (tiga) macam skenario pemeliharaan dengan membatasi biaya pemeliharaan Rp 100 M selama 5 tahun. Pada Skenario pertama pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan berkala, skenario kedua dengan memberikan pemeliharaan peningkatan pada tahun pertama, pemeliharaan rutin ditahun kedua, tiga dan lima serta pemeliharaan berkala ditahun keempat, sedangkan pada skenario ketiga pemeliharaan dilakukan setiap tahun dengan biaya pemeliharaan ditetapkan sebesar Rp 20 M. Hasil yang optimum diperoleh dari skenario pertama