Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dewasa ini, Cerebral Palsy (CP) merupakan salah satu penyebab gangguan motorik
yang paling sering muncul pada anak-anak dengan prevalensi di dunia sebesar 1,5
hingga 2,5 dari 1000 kelahiran. Dampak yang paling umum terjadi pada difabel CP
adalah spastisitas otot. Ketika spastisitas otot terjadi pada bagian tangan, difabel CP
akan memiliki keterbatasan dalam melaksanakan aktivitas manual (MA), sehingga
mereka cederung kesulitan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari secara
mandiri. Pada dasarnya, CP tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan
berbagai jenis perawatan. Salah satu jenis perawatan yang paling populer adalah
terapi fisik dan penggunaan orthosis, seperti Constraint-Induced Movement
Therapy (CIMT) dan Hand-arm Bimanual Intensive Therapy (HABIT). Kendati
demikian, studi menunjukkan bahwa CIMT kurang aktif dalam mengurangi
ketegangan otot. Penggunaan orthosis yang terlalu lama pun dapat memberikan
dampak negatif dalam perkembangan gerak motorik. Terapi HABIT pun sulit
dilakukan di rumah sebab akses terhadap alat-alatnya terbatas. Untuk itu, dalam
penelitian Tugas Akhir ini, dirancang dan diimplementasikan desain dari sarung
tangan mirroring sebagai solusi dari keterbatasan dalam terapi fisik dan
penggunaan orthosis saat ini. Sarung tangan mirroring bekerja dengan cara
merefleksikan gerakan jari dari tangan tidak terdampak kepada jari yang sama pada
tangan terdampak CP. Sarung tangan mirroring ini memiliki sistem sensing yang
memanfaatkan flex sensor sebagai pendeteksi posisi kelengkungan jari dan
menggunakan linear motor actuator sebagai penggerak dari tangan terdampak.
Sarung tangan mirroring ini juga menerapkan proportional controller untuk sistem
kendali posisi dan kecepatan dengan flex sensor sebagai sensor feedback. Dari hasil
pengujian akhir, diperoleh bahwa sarung tangan mirroring yang dirancang
memiliki performa yang cukup baik. Diperoleh data range of motion (ROM) yang
kurang lebih sesuai dan memenuhi ROM fungsional dalam aktivitas manual. Serta,
durasi yang dibutuhkan aktuator untuk merespons pergerakan dari tangan tidak
terdampak pun cukup cepat, yakni sebesar 20 detik s.d. 40 detik per satu siklus
genggam dan lepas gengam.