digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Dewasa ini, Cerebral Palsy (CP) merupakan salah satu penyebab gangguan motorik yang paling sering muncul pada anak-anak dengan prevalensi di dunia sebesar 1,5 hingga 2,5 dari 1000 kelahiran. Dampak yang paling umum terjadi pada difabel CP adalah spastisitas otot. Ketika spastisitas otot terjadi pada bagian tangan, difabel CP akan memiliki keterbatasan dalam melaksanakan aktivitas manual (MA), sehingga mereka cederung kesulitan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Pada dasarnya, CP tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan berbagai jenis perawatan. Salah satu jenis perawatan yang paling populer adalah terapi fisik dan penggunaan orthosis, seperti Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT) dan Hand-arm Bimanual Intensive Therapy (HABIT). Kendati demikian, studi menunjukkan bahwa CIMT kurang aktif dalam mengurangi ketegangan otot. Penggunaan orthosis yang terlalu lama pun dapat memberikan dampak negatif dalam perkembangan gerak motorik. Terapi HABIT pun sulit dilakukan di rumah sebab akses terhadap alat-alatnya terbatas. Untuk itu, dalam penelitian Tugas Akhir ini, dirancang dan diimplementasikan desain dari sarung tangan mirroring sebagai solusi dari keterbatasan dalam terapi fisik dan penggunaan orthosis saat ini. Sarung tangan mirroring bekerja dengan cara merefleksikan gerakan jari dari tangan tidak terdampak kepada jari yang sama pada tangan terdampak CP. Sarung tangan mirroring ini memiliki sistem sensing yang memanfaatkan flex sensor sebagai pendeteksi posisi kelengkungan jari dan menggunakan linear motor actuator sebagai penggerak dari tangan terdampak. Sarung tangan mirroring ini juga menerapkan proportional controller untuk sistem kendali posisi dan kecepatan dengan flex sensor sebagai sensor feedback. Dari hasil pengujian akhir, diperoleh bahwa sarung tangan mirroring yang dirancang memiliki performa yang cukup baik. Diperoleh data range of motion (ROM) yang kurang lebih sesuai dan memenuhi ROM fungsional dalam aktivitas manual. Serta, durasi yang dibutuhkan aktuator untuk merespons pergerakan dari tangan tidak terdampak pun cukup cepat, yakni sebesar 20 detik s.d. 40 detik per satu siklus genggam dan lepas gengam.