Pasar global untuk implan ortopedi diperkirakan bernilai USD 48 miliar pada tahun 2022,
dan meningkat menjadi USD 72,08 miliar pada tahun 2032. Meskipun pasokan dan
teknologi saat ini sudah efektif, bahan implan memiliki keterbatasan besar dalam hal
kompatibilitas fisik dan biokimia dengan tulang di sekitarnya. Komposit
polimer/biokeramik, khususnya komposit polilaktida dan hidroksiapatit (PLA/HA) yang
dapat terdegradasi, akhir-akhir ini muncul sebagai pilihan menjanjikan yang sangat mirip
dengan tulang asli. Telah ditetapkan bahwa menambahkan HA ke matriks PLA
meningkatkan sifat fisik dan mekanik material komposit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rute pemrosesan PLA/HA yang efisien
untuk mencapai bentuk dan sifat mekanik yang diinginkan, yang bertujuan untuk
menggantikan bahan implan tulang saat ini dengan alternatif yang lebih biokompatibel,
stabil, dan efektif. Hal ini dicapai dengan menggunakan teknik pelarut dan bebas pelarut.
Karakterisasi mekanik komposit ditentukan melalui uji kuat tekan dan uji kuat lentur.
Studi tersebut menegaskan bahwa diklorometana adalah pelarut terbaik untuk melarutkan
campuran PLA/HA. Tiga metode bebas pelarut dicoba: ekstrusi filamen, cetakan injeksi,
dan peleburan oven. Pengujian mekanis menunjukkan bahwa kekuatan lentur meningkat
seiring dengan semakin tingginya kandungan HA, namun terdapat penyimpangan yang
signifikan karena perbedaan ketebalan sampel dan kuantitas DCM. Rata-rata kuat lentur
sampel HA 10% dan 30% berturut-turut adalah 31,29 MPa dan 75,91 MPa. Kuat tekan
rata-rata sampel HA 10% dan 30% berturut-turut adalah 2,03 MPa dan 1,41 MPa. Studi
tersebut menunjukkan bahwa struktur sampel seragam yang dihasilkan melalui metode
manufaktur pemadatan seperti cetakan injeksi, pengepresan uniaksial, dan pencetakan 3D
FDM serta ekstrusi filamen meningkatkan kekuatan lentur dan tekan.