digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Saskia Mirsyanti Ananda
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan produksi dan injeksi fluida pada lapangan panas bumi dapat mengganggu stabilitas struktur geologi pada bawah permukaan lapangan. Gangguan yang terjadi berupa munculnya mikroseismik. Monitoring microseismic dapat memberikan informasi berharga mengenai perilaku reservoir, seperti propagasi retakan dan pergerakan fluida, dan yang lebih penting dapat berperan sebagai mitigasi bencana di area industri panas bumi. Pada penelitian kali ini data yang digunakan adalah data gempa mikroseismik yang kami akuisisi (11 stasiun perekaman) pada lapangan panas bumi Patuha selama tiga bulan (18 Desember 2023 – 27 Maret 2024) dengan download data secara bertahap, yang meliputi proses sebelum, saat dan sesudah overhaul. Overhaul merupakan proses penghentian produksi dan injeksi fluida pada sumur selama beberapa saat. Data gempa yang telah teridentifikasi sebagai mikroseimik selanjutnya akan melewati tahap picking waktu tiba gelombang P dan S dan didapat 125 mikroseismik teridentifikasi dengan nilai ratio Vp/Vs berkisar 1.70. Selanjutnya dilakukan penentuan lokasi hiposenter dengan metode non-linear, lalu dilanjutkan proses relokasi hiposenter dengan metode double-difference. Dari hasil relokasi didapat nilai residual waktu tempuh yang semakin mendekati nol dibanding sebelum dilakukannya relokasi, setelah relokasi juga diamati terdapat satu cluster utama pada area reservoir Kawah Ciwidey yang pada area tersebut juga terdapat upflow zone. Teramati trend distribusi hiposenter gempa mikroseismik pada seluruh periode waktu (sebelum, saat dan sesudah overhaul) berada pada reservoir Kawah Ciwidey dengan peningkatan seismisitas terbanyak terjadi pada periode saat overhaul dengan kaitan gangguan kestabilan pada bawah permukaan area reservoir saat proses tersebut yang memicu munculnya gempa mikroseismik pada struktur geologi berupa patahan pada area penelitian.