digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Warga Jakarta yang hendak bepergian ke Bandung dapat menggunakan salah satu moda berikut: transportasi jalan raya, transportasi rel (kereta api), dan transportasi udara. Dengan transportasi jalan raya, perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh melalui rute Puncak, rute Purwakarta, dan rute Subang; dengan waktu tempuh ketiga rute tersebut rata-rata 3-4 jam jika menggunakan mobil pribadi, dan 4-6 jam jika menggunakan bus antarkota antarpropinsi (bus AKAP). Sementara dengan kereta api, perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh dalam waktu 3,0-3,5 jam. Sedangkan dengan pesawat, Jakarta-Bandung hanya ditempuh dalam waktu 25 menit. Mengingat volume lalulintas Jakarta-Bandung yang terus meningkat, sementara aksesibilitas melalui jalan darat masih terbatas, maka mulai tahun 2002 pemerintah mulai membangun Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) secara bertahap. Tahap pertama pembangunan ruas Cikampek-Purwakarta Utara ( ( kurang lebih ) 13 km) di bagian utara dan ruas Padalarang-By Pass ( ( kurang lebih ) 5,5 km) di bagian selatan, dan resmi dioperasikan mulai Januari 2004. Sedangkan tahap kedua pembangunan ruas Purwakarta Utara-Cikamuning (dibagi dalam beberapa seksi) sepanjang ( kurang lebih ) 41,16 km dan dioperasikan secara resmi 12 Juli 2006. Jalan tol ini menghubungkan jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Padalarang-Cileunyi yang sudah ada sebelumnya, sehingga jalan tol Jakarta-Bandung mencapai ( kurang lebih ) 157 km, atau ada penambahan jaringan jalan tol baru sebesar 35,53%. Dengan adanya Tol Cipularang, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya menjadi 1,5-2,0 jam jika menggunakan mobil pribadi, dan 2-3 jam jika menggunakan bus AKAP, yang berarti menghemat sekitar 50% waktu tempuh. Waktu tempuh yang demikian juga berarti lebih singkat dari kereta api Jakarta-Bandung yang waktu tempuhnya 3,0-3,5 jam. Hal tersebut dapat berdampak pada pengalihan sejumlah lalulintas dari jalan lama, pengalihan sejumlah penumpang dari moda kereta api, maupun munculnya bangkitan lalulintas baru. Secara teoritis, jika di daerah yang sudah memiliki jaringan jalan baru yang paralel dengan dengan waktu tempuh dan/atau biaya perjalanan yang lebih rendah, maka pengendara akan cenderung menggunakan jalan baru tersebut, jika jalan baru tersebut mempunyai fasilitas yang lebih tinggi dan arus yang melewatinya tidak melebih kapasitasnya. Apalagi, dari ketiga jenis transportasi yang ada (jalan raya, kereta api, dan pesawat), angkutan jalan raya merupakan yang paling ekonomis untuk angkutan penumpang Jakarta-Bandung, karena jaraknya hanya sekitar 187 km. Berdasarkan rangkuman beberapa penelitian sebelumnya di Amerika Serikat, peningkatan lalulintas akibat pembangunan jalan baru berada pada rentang 0-30% pads tahun pertama, dan 20-80% pada tahun keempat. Kemudian sebuah kelompok dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap empat belas kota metropolitan di negara bagian California. Hasiinya, penambahan 1% jaringan jalan barn berdampak pada penambahan 0,9% total panjang perjalanan (Vehicle Miles of Travel NMT) pada tahun kelima.