digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Ambaria
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Cekungan Gorontalo berada di seluruh Teluk Gorontalo, Sulawesi Utara. Keterbatasan data menyebabkan cekungan ini kurang dipelajari dibandingkan dengan cekungan-cekungan disekitarnya. Pada tahun 2005-2006 penampang dari survei seismik non-eksklusif yang direkam oleh Fugro untuk menyediakan data terkini sehingga pengetahuan lebih lanjut tentang evolusi cekungan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan target-target eksplorasi baru di Cekungan Gorontalo. Dari hasil studi regional, Cekungan Gorontalo merupakan cekungan belakang busur dan evolusi cekungan ini dipengaruhi oleh aktivitas rollback dan break off dari Lempeng Sula. Kedalaman lempeng tidak dapat dijangkau oleh data seismik, sehingga hal tersebut dapat dianalisis dengan tomografi seismik, yaitu Cekungan Gorontalo dibangun oleh tiga lempeng yang berbeda, yaitu lempeng Sula, Celebes dan Sangihe Bagian dasar cekungan ini memiliki perbedaan lempeng dengan sudut slab yang bervariasi. Dari hasil interpretasi seismik, Sub-Cekungan Gorontalo didominasi oleh sesar-sesar turun serta beberapa kejadian inversi. Pada Miosen Bawah-Atas, pembukaan awal cekungan kemungkinan terjadi akibat aktivitas tumbukan dari Lempeng Sula diikuti dengan pembukaan yang menciptakan terbentuknya sub-cekungan Tomini dan Tilamuta. Setelah Miosen Akhir atau Pliosen Awal, rollback subduksi Sulawesi Utara menyebabkan perluasan lebih lanjut di Cekungan Gorontalo dan membentuk sub-cekungan Poso dan Ampana. Berdasarkan hasil analisis fasies seismik Sub-Cekungan Tomini dan Poso dibagi menjadi 8 unit sedimen (Unit A – Unit H) yang dibatasi oleh kejadian ketidakselarasan yang terlihat dalam interpretasi seismik yang merupakan batas perubahan evolusi sub-cekungan tersebut. Tidak adanya data sumur, menjadi tantangan tersendiri dalam menganalisa potensi batuan induk di Cekungan Gorontalo.