digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Muhammad Fachry Nur Aiman
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Budidaya sayuran dengan sistem hidroponik sudah bukan lagi hal yang baru. Berbagai macam jenis dan model instalasi hidroponik sudah banyak diterapkan oleh para petani. Salah satu jenis sistem hidroponik yang paling populer adalah Deep Flow Technique (DFT), sistem hidroponik ini memiliki beberapa model instalasi yang memvariasikan tinggi antar pipa biasanya menyesuaikan dengan lahan yang tersedia. Instalasi dengan bentuk piramida adalah salah satu model hidroponik yang memiliki kelebihan susunan pipanya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan tinggi antar pipa dan arah pada instalasi hidroponik piramida sistem DFT terhadap pertumbuhan selada hijau (Lactuca sativa L). Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian SITH Haurgombong pada Bulan Desember 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 perlakuan beda tinggi dan arah pipa hidroponik dengan 8 pengulangan yaitu sebagai berikut A (50 cm, barat), B (50 cm, timur), C (90 cm, barat), D (90 cm, timur), E (130 cm, barat), F (130 cm, timur), G (170 cm, barat), dan H (170 cm, timur). Data pertumbuhan di setiap perlakuan diuji menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan dengan ?=0,05. Penelitian menyimpulkan perbedaan tingkat ketinggian dan arah pada hidroponik piramida sistem DFT berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan nisbah tajuk akar kering selada hijau (Lactuca sativa L) pada perlakuan G dan H; lebar daun pada perlakuan F, G, dan H; panjang akar terpanjang pada perlakuan A dan F; sedangkan nisbah tajuk akar basah pada perlakuan A, D, dan E.