2007 TS PP LA ALIO 1-COVER.pdf
2007 TS PP LA ALIO 1-BAB 1.pdf
2007 TS PP LA ALIO 1-BAB 2.pdf
2007 TS PP LA ALIO 1-BAB 3.pdf
2007 TS PP LA ALIO 1-BAB 4.pdf
2007 TS PP LA ALIO 1-PUSTAKA.pdf
2007 TS PP LA ALIO 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak;
Penggunaan plastik yang berlebihan dapat menimbulkan masalah lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pengembangan material plastik yang dapat terdegradasi secara biologi di alam. Plastik yang dapat terbiodegradasi dapat dibuat dari material polimer yang sukar terbiodegradasi melalui modifikasi sifat fisik dan sifat kimianya, pembentukan kopolimernya dan poliblendnya. Permasalahan yang timbul pada pembuatan poliblend adalah mengenai kompatibilitas antara polimer yang dicampur. Pada penelitian ini difokuskan pada pembentukan poliblend antara poli(vinil alkohol) (PVA) dengan poli-c-kaprolakton (PCL) pada berbagai komposisi polimer melalui casting larutan polimer. Karakterisasi poliblend dilakukan meliputi: analisis gugus fungsi (F. FIR), analisis sifat termal (DSC dan TGAIDTA), analisis sifat mekanik (Tensile Tester), dan analisis kristalinitas (XRD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa poliblend yang homogen dan kompatibel antara PVA dengan PCL terjadi melalui casting larutan polimer menggunakan pelarut dimetil sulfoksida/tetrahidrofu an DMSOTIHF (3:1) dengan komposisi PCL lebih kecil dari 15%. Pada berbagai komposisi polimer diperoleh intensitas serapan gugus fungsi karbonil dan gugus fungsi alkil cenderung meningkat dengan semakin tingginya komposisi PCL dalam poliblend. Berdasarkan analisis termal, titik leleh (Tm) dan entalpi pelelehan (AHm) bagian PCL dalam poliblend menurun dengan menunmnya komposisi PCL, sedangkan titik leleh (Tm) dan entalpi pelelehan (AHm) bagian PVA dalam poliblend cenderung semakin besar. PCL terdegradasi secara termal melalui sate tahap dekomposisi, sedangkan PVA dan poliblendnya dengan PCL terdegradasi melalui tiga tahap dekomposisi dengan rentang suhu yang lebih lebar.