Abstrak - Bonaventura Fernaldi Halim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Crude palm oil (CPO) merupakan salah satu sumber daya alam lokal dengan
kandungan ?-karoten yang potensial untuk dimanfaatkan. ?-karoten merupakan senyawa
provitamin A yang memiliki banyak manfaat bagi keberlangsungan fungsi tubuh
manusia. Salah satu upaya pemisahan ?-karoten dari CPO adalah dengan mendesorpsi ?-
karoten yang berada dalam spent bleaching earth (SBE) dengan metode maserasi
menggunakan pelarut aseton dan heksana. Pada penelitian terdahulu, metode serupa
sudah pernah dilakukan oleh Qomariah (2009). Hanya saja, pada percobaan tersebut,
rentang variasi nisbah SBE terhadap pelarut dianggap terlalu sempit. Selain itu, dalam
percobaan tersebut tidak dilakukan pencarian kondisi terbaik untuk nisbah aseton
terhadap heksana. Hal tersebut menyebabkan hasil yang diperoleh jauh dari kondisi
operasi yang optimum. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan nisbah
pelarut aseton terhadap heksana serta nisbah SBE terhadap pelarut yang terbaik untuk
dapat menghasilkan perolehan ?-karoten yang tertinggi. Semenetara itu, temperatur dan
waktu operasi dijadikan sebagai variabel kontrol untuk setiap variasi nisbah aseton
terhadap heksana dan nisbah SBE terhadap pelarut. SBE yang digunakan pada percobaan
ini merupakan produk dari proses bleaching olein yang dikerjakan terlebih dahulu
sebelum proses pemisahan ?-karoten dilakukan. Evaluasi kandungan ?-karoten dilakukan
pada SBE dan larutan hasil ekstraksi dengan metode spektrofotometri UV-Vis untuk
dapat menentukan besar nilai perolehan ?-karoten. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dengan menggunakan SBE hasil proses bleaching olein, kondisi operasi terbaik
yang didapatkan diuji pada SBE yang bersumber dari industri pengolahan CPO. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil penelitian dapat diterapkan di dalam industri
yang sebenarnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit jumlah
aseton dan semakin banyak jumlah n-heksana dalam campuran pelarut, semakin tinggi
perolehan ?-karoten dari SBE. Perolehan tertinggi didapatkan pada volume aseton dalam
pelarut sebesar 43,10%. Volume pelarut per massa SBE yang optimal untuk perolehan ?-
karoten tertinggi adalah 7,5 mL/g; perubahan volume dari titik ini menurunkan perolehan
?-karoten. Kondisi ekstraksi terbaik ini dapat diterapkan pada SBE dari industri
pengolahan CPO, menghasilkan 1,78 mg ?-karoten per gram SBE.