Abstrak Valencia Renata [17020012]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Kaca patri merupakan salah satu ciri arsitektur Gotik. Arsitektur ini masuk ke
Indonesia pada masa kolonialisme Belanda. Di Kota Bandung, salah satu arsitek
Belanda yang banyak berperan dalam pembangunan kota adalah Wolff
Schoemaker. Bangunan keagamaan pertama yang dirancang Schoemaker di
Bandung kini menjadi Gereja Katedral Bandung dengan langgam arsitekturnya
yakni Neo Gotik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai estetis dan nilai religius umat
Katolik pada kaca patri Gereja Katedral Bandung, serta pengaruhnya dalam
mendukung atmosfer religius umat Katolik. Peneliti akan membandingkan
visualisasi kaca patri Gereja Katedral Bandung dengan teori seni religius Emile
Ma?le menggunakan metode kritik seni Edmund B. Feldman. Peneliti kemudian
menggunakan teori seni religius Edmund B. Feldman untuk menganalisis nilai
religius, serta teori atmosfer religius Hermann Schmitz dan teori dimensi komitmen
religius Stark dan Glock untuk menganalisis pengaruh kaca patri. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan ke Gereja Katedral
Bandung, menyebarkan kuesioner, dan kaji pustaka.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kaca patri Gereja Katedral Bandung secara
garis besar masih mengikuti aturan yang berlaku pada seni religius Abad
Pertengahan. Namun, ada beberapa detail yang tidak sesuai seperti tatanan rambut
Santo Petrus, figur Maria tanpa alas kaki, serta penempatan tombak dan bunga
karang. Kaca patri bergambar Santa Teresa dari Avila memiliki keterkaitan dengan
nama gereja dan ordo, serta menjadi ciri khas Gereja Katedral Bandung. Nilai
religius dimiliki oleh kaca patri di Gereja Katedral Bandung, kecuali kaca patri
geometris di ruang umat. Meskipun semua kaca patri berpengaruh terhadap
atmosfer religius, kaca patri yang memberikan pengaruh paling besar adalah tiga
kaca patri di bagian tengah dinding panti imam.