Telah dilakukan isolasi solasodin dari buah Solanum khasianum C.B. Clarke yang dipanen dari Kebun Manako, Lembang, Bandung pada bulan September 1982. Glikoalkaloidnya ditarik dengan air dan asam asetat 3%, kemudian diendapkan dengan amoniak 25%. Hidrolisis dilakukan dengan asam klorida 2 N dalam lingkungan metanol. Pemurnian dan pemisahan komponen dilakukan dengan kromatografi lapis tipis preparatif dan kristalisasi kembali dengan aseton. Metode sintesis 16-DPA yang dipakai adalah metode paten dari Jerman yang dimodifikasi. Hasil isolasi menunjukan tiga komponen: Solasodin (titik leleh 203°C), SP2 (titik leleh 173°C) dan SP3 (berfluoresensi hijau biru dibawah sinar ultra violet). Hasil sintesis menunjukan adanya bercak yang mempunyai Rf sama dengan Rf pembanding 16-DPA pada pengujian dengan cara kromatografi lapis tipis.