digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ermas Hidayati
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Penentuan sudut kontak dibutuhkan untuk mengetahui suatu cairan bersifat wetting atau non-wetting terhadap suatu jenis permukaan. Sifat dari sudut kontak yang telah diketahui akan membantu mengidentifikasi sifat keterbasahan dari minyak dalam batuan yang kemudian berguna dalam metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Dalam penelitian ini pengukuran sudut kontak ditinjau dalam sistem cairan-cairan-padatan (minyak goreng-air-kaca) dan cairan-gas-padatan (air-udara-plastik dan air-udara-kayu). Pengukuran sudut kontak dilakukan dengan menggunakan dua buah metode yaitu metode theta/2 dan garis singgung. Kemudian dilakukan perbandingan nilai sudut kontak dengan menghitung persentase selisih dari kedua metode tersebut. Didapatkan bahwa pada variasi minyak goreng-air-kaca memiliki nilai persentase selisih terbesar dibandingkan dengan air-udara-plastik dan air-udara-kayu. Hal tersebut dapat terjadi karena kualitas gambar yang didapat kurang bagus sehingga memengaruhi pengolahan citra biner dalam metode garis singgung. Selain itu, faktor lainnya disebabkan karena ketidaksejajaran posisi skala pengukuran dan droplet cairan. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa sudut kontak minyak goreng bersifat non-wetting dalam air di atas permukaan kaca dan sudut kontak air yang wetting di atas permukaan plastik dan kayu dalam ruangan terbuka (udara).