FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
PUBLIC Latifa Noor
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
EMBARGO  2027-08-16 
EMBARGO  2027-08-16 
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
EMBARGO  2027-08-16 
EMBARGO  2027-08-16 
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
EMBARGO  2027-08-16 
EMBARGO  2027-08-16 
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
EMBARGO  2027-08-16 
EMBARGO  2027-08-16 
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
EMBARGO  2027-08-16 
EMBARGO  2027-08-16 
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
EMBARGO  2027-08-16 
EMBARGO  2027-08-16 
FEBRI HANNAH EVANGELINE SIREGAR
PUBLIC Latifa Noor
Logam berat merupakan salah satu jenis polutan lingkungan yang paling umum dijumpai di
perairan khususnya pada limbah perairan industri. Logam berat memiliki potensi berbahaya
terhadap kehidupan organisme di perairan tersebut maupun terhadap kesehatan manusia,
karena sifatnya yang toksik dan tidak dapat terdegradasi. Merkuri merupakan logam dengan
tingkat toksisitas tertinggi bagi makhluk hidup. Adsorpsi merupakan metode yang paling
sering digunakan untuk menghilangkan ion logam. Karagenan adalah galaktosa sulfat linier
(terdiri dari D-galaktosa dan 3,6-anhidro-D-galaktosa) diekstrak dari rumput laut merah
kelas Rhodophyceae. Kemampuan karagenan dalam mengadsorpsi logam berkaitan dengan
gugus fungsi, sifat anionik dan struktur polimernya. Pada penelitian ini, digunakan adsorben
kubus ?-karagenan untuk mengadsorpsi ion Hg(II). Pembuatan adsorben menggunakan
komposisi ?-karagenan/KCl 0,050 M dan dikeringkan menggunakan metode freeze-dry
untuk membentuk rongga. Kubus ?-karagenan dikarakterisasi dengan uji swelling degree, uji
waktu apung, dan menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) serta
Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDX).
Kemampuan adsorpsi diselidiki dengan mengukur penghilangan ion Hg(II) dari larutan
menggunakan Cold Vapor Atomic Absorption Spectrometry (CVAAS). Dari hasil penelitian,
karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan puncak khas dari ?-karagenan di daerah
sidik jari. Karakterisasi SEM-EDX menunjukkan perubahan morfologi permukaan adsorben
dan kadar ion Hg(II) saat sebelum dan setelah kontak ion Hg(II). Kondisi optimum adsorpsi
ion Hg(II) oleh adsorben ?-karagenan diperoleh pada pH 4 menggunakan massa adsorben
sebesar 0,15 gram dengan waktu kontak selama 45 menit untuk analit dengan konsentrasi 50
ppm. Adsorpsi ion Hg(II) menggunakan adsorben kubus ?-karagenan mengikuti model
kinetika adsorpsi orde 2 semu dan isoterm adsorpsi Langmuir dengan nilai qm sebesar 804,89
mg.g?1 pada temperatur 303 K. Termodinamika adsorpsi ion Hg(II) menggunakan adsorben
kubus ?-karagenan terapung menunjukkan bahwa adsorpsi berlangsung secara spontan,
bersifat endotermik dengan sistem yang tidak teratur. Nilai ?G yang diperoleh pada
temperatur 303 K sebesar ?19,31 kJ.mol?1, temperatur 313 K sebesar ?20,53 kJ.mol?1, dan
temperatur 323 K sebesar ?21,75 kJ.mol?1. Pada ketiga temperatur diperoleh ?H sebesar
17,70 kJ.mol?1 dan ?S sebesar 122,15 J.K?1.mol?1. Studi adsorpsi-desorpsi ion Hg(II)
menunjukkan bahwa adsorben kubus ?-karagenan tidak dapat digunakan secara berulang.