digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


YEREMIA ARISTO PASKHALIS
EMBARGO  2027-09-06 

YEREMIA ARISTO PASKHALIS
EMBARGO  2027-09-06 

YEREMIA ARISTO PASKHALIS
EMBARGO  2027-09-06 

YEREMIA ARISTO PASKHALIS
EMBARGO  2027-09-06 

YERE
EMBARGO  2027-09-06 

YEREMIA ARISTO PASKHALIS
EMBARGO  2027-09-06 


Senyawa kapsaisin merupakan kelompok senyawa kapsaisinoid sebagai penyebab rasa pedas pada cabai. Kadar kapsaisin dalam perairan pada Pelabuhan Xiamen, China, ditemukan sekitar 13,03 ?M yang akan berdampak pada biota laut. Oleh karena itu, untuk mengukur kadar kapsaisin pada limit deteksi yang diharapkan, diperlukan suatu metode analisis, salah satunya yaitu dengan menggunakan voltammetri. Elektroda pasta karbon (EPK) merupakan elektroda berbasis karbon yang murah namun memiliki sensitivitas yang rendah, sehingga perlu dilakukan modifikasi. Pada penelitian ini, EPK dimodifikasi dengan elektropolimerisasi asam glutamat dan sodium dodecyl sulfate (SDS) pada permukaan EPK untuk meningkatkan sensitivitas. Peningkatan ini disebabkan oleh interaksi spesifik antara poli asam glutamat (PAG) dengan kapsaisin serta peran SDS dalam menggeser nilai potensial oksidasi asam glutamat dan membersihkan residu pada permukaan EPK, yang memungkinkan asam glutamat menempel secara efektif sebelum elektropolimerisasi berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi EPK dengan PAG dan SDS untuk analisis kapsaisin secara voltammetri. Parameter yang digunakan serta divariasikan yaitu: jumlah siklus optimum elektropolimerisasi, konsentrasi SDS, nilai pH dan teknik voltammetri yang digunakan. Larutan elektrolit bufer fosfat dipilih karena memiliki kelarutan yang baik dengan kapsaisin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi optimum EPK dengan PAG dan SDS diperoleh dengan cara elektropolimerisasi menggunakan teknik voltammetri siklik sebanyak 8 siklus dengan komposisi PAG : SDS sebesar 10 : 10 mM. Pemilihan kondisi optimum tersebut didasarkan pada kinerja elektroda yang memiliki nilai arus puncak oksidasi paling tinggi saat digunakan pada pengukuran kapsaisin 100 ?M. Kondisi optimum pengukuran diperoleh dalam larutan pH 6 menggunakan teknik voltammetri gelombang persegi. Analisis laju pindai dengan rentang potensial 10?500 mV/s menunjukkan bahwa proses yang terjadi pada permukaan elektroda dikontrol oleh proses adsorpsi. Penentuan kinerja elektroda dilihat dari keberulangan pengukuran kapsaisin menggunakan 1 EPK (standar deviasi relatif 4,58%) dan kebolehulangan pembuatan 5 EPK (standar deviasi relatif 3,06%). EPK yang dimodifikasi ini memiliki tiga rentang konsentrasi linier, yaitu 1-10 ?M (R2 0,9944), 10-100 ?M (R2 0,9902), dan 100?1000 ?M (R2 0,9913). Limit deteksi pengukuran sebesar 0,49 ?M. Pengukuran kapsaisin pada sampel artificial menunjukkan perolehan kembali sebesar 103,38% dengan metode voltammetri, sedangkan dengan metode HPLC sebesar 103,35%. Hasil uji T dan uji F menunjukkan kedua metode tersebut tidak memberikan hasil perbedaan yang signifikan.