digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kehandalan sistem komunikasi VHF Air to Ground sangat penting untuk keselamatan dan efisiensi operasi penerbangan, karena merupakan sarana utama komunikasi antara pilot dan pengendali lalu lintas udara. Perum LPPNPI atau Airnav sebagai perusahaan yang diberi tugas dan wewenang sebagai penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia secara rutin telah melakukan pelaporan kehandalan peralatan berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara KP 35 Tahun 2019. Namun, evaluasi kehandalan dari fasilitas peralatan komunikasi saat ini berfokus pada subsistem dari peralatan saja tanpa melihat keseluruhan peralatan pada konfigurasi sistem komunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi metode pengukuran kehandalan yang digunakan saat ini dan membandingkannya dengan metode lain yaitu Reliability Block Diagram (RBD) dan Markov Analysis. Pengumpulan data penelitian dilakukan di Airnav cabang Denpasar dengan memahami konfigurasi peralatan VHF A/G pada unit pelayanan Aerodrome Control (ADC) dan data yang tersedia. Berdasarkan hasil analisis, evaluasi kehandalan dengan metode saat ini yang menggunakan metrik reliabilitas memiliki kekurangan karena menggabungkan peralatan transmitter dan receiver, serta tidak menganalisis kehandalan seluruh peralatan maupun redudansi dari konfigurasi sistem komunikasi VHF A/G. Dengan menggunakan RBD, evaluasi kehandalan dapat dilakukan lebih rinci dengan mempertimbangkan peralatan pendukung lainnya beserta redudansi sistem. Selain dengan RBD, metode Markov dapat digunakan dalam evaluasi kehandalan redudansi peralatan VHF A/G dan membuktikan bahwa adanya redudansi peralatan dapat meningkatkan kehandalan keseluruhan sistem. Kedua metode ini dapat dijadikan metode alternatif atau tambahan oleh Airnav dalam pengukuran kehandalan pada sistem komunikasi saat ini.