digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
PUBLIC Latifa Noor

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
EMBARGO  2027-09-09 

FERDY ICHSAN IMADUDDIN
PUBLIC Latifa Noor

Salah satu baterai yang banyak digunakan dalam perangkat elektronik saat ini adalah baterai ion-litium, karena sebagai penyimpan energi memiliki banyak keunggulan yakni memiliki densitas energi tinggi, siklus hidup panjang, tegangan operasional lebih tinggi, dan self-discharging yang rendah. Salah satu komponen utama penyusun dari baterai ion-litium adalah elektrolit, yang masih menggunakan elektrolit fasa cair. Elektrolit tersebut memiliki banyak kelemahan diantaranya temperatur pengoperasian terbatas pada rentang yang relatif rendah, dapat menyebabkan korosi pada elektroda, sering terjadi ledakan akibat kebocoran elektrolit, dan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Untuk itu diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk pengganti elektrolit cair dengan elektrolit padatan seperti membran polimer elektrolit (SPE). Salah satu bahan dasar yang digunakan sebagai matriks polimernya adalah karboksimetil kitosan. Karboksimetil kitosan dapat diperoleh dari karboksimetilasi kitosan, sedangkan kitosan sendiri dapat diperoleh dari isolasi dan pemurnian limbah kulit udang. Membran karboksimetil kitosan masih memiliki kelemahan yaitu hantaran ioniknya yang masih tergolong rendah sehingga perlu dilakukan penambahan garam litium asetat dan cairan ion dikationik vinilik untuk meningkatkan hantaran ioniknya. Karboksimetil kitosan dapat diperolah dari limbah kulit udang dengan derajat substitusi sebesar 1,24. Membran polimer elektrolit dengan kondisi optimum berdasarkan hantaran ion dan sifat mekanik membran diperoleh pada komposisi 0,3 gram karboksimetil kitosan dengan penambahan 0,045 gram C2(Vim2)Li2 dengan nilai modulus young sebesar 0,35 dan hantaran ionik sebesar 3,03 x 10-3 S/cm. Membran polimer elektrolit tersebut memiliki derajat kristalinitas 61,6% dengan morfologi permukaan yang kasar dan berpori, serta memiliki ketahanan termal mencapai suhu 280?. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa membran polimer elektrolit dari bahan dasar karboksimetil kitosan dengan penambahan cairan ion dikationik vinilik dan garam litium asetat berpotensi dapat digunakan sebagai elektrolit padat pada aplikasi sel baterai ion-litium