digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Pada pengembangan proses rehabilitasi vestibular menggunakan saccadic exercise, permasalahan muncul terkait dengan kurangnya daya tarik dan keterlibatan pengguna. Hal ini menciptakan hambatan dalam pencapaian hasil optimal dari saccadic exercise. Oleh karena itu, perlu dicari pendekatan inovatif yang dapat memotivasi dan melibatkan pengguna secara lebih efektif, guna meningkatkan efektivitas proses rehabilitasi vestibuler melalui VR Game. Selain itu konteks pengembangan Virtual Reality Game untuk rehabilitasi vestibuler menggunakan saccadic exercise, terdapat ketidakjelasan seputar tingkat kegunaan dan potensi efek samping yang mungkin muncul. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Virtual Reality Game berbasis latihan saccadic untuk rehabilitasi vestibuler dan mengukur tingkat kegunaan beserta efek samping penggunaan VR. Penelitian ini menggunakan Design Research Method dan model ADDIE sebagai metode penelitian sehingga dapat menjelaskan penelitian dengan komprehensif dan sistematis. Partisipan pada penelitian ini adalah dokter residensi dan penelitian ini melibatkan expert dibidang THT-KL dan IT. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuisioner dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan pengembangan VR Game untuk rehabilitasi vestibuler yang dinamakan Saccadic VR melalui dua mini-games yang mana telah divalidasi berpotensi dapat digunakan oleh penderita vertigo. Evaluasi menunjukkan bahwa "Saccadic VR" memiliki tingkat kegunaan yang tinggi dengan skor 79.5 pada System Usability Scale (SUS) dan tingkat efek samping yang sangat rendah dengan skor 12.8 pada Virtual Reality Sickness Questionnaire (VRSQ). Temuan ini menunjukkan bahwa game VR dapat menjadi alat yang efektif dan menyenangkan untuk rehabilitasi vestibuler akan tetapi diperlukan uji klinis terlebih dahulu agar dapat digunakan penderita vertigo dikemudian hari.