digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Auto reclose merupakan metode yang sangat efektif untuk mempercepat pemulihan setelah terjadi gangguan. Auto reclose tanpa mempertimbangkan parameter stabilitas dapat menyebabkan desinkronisasi generator, potensi kerusakan peralatan dan bahkan menyebabkan blackout. Dalam empat tahun terakhir, Sistem Lombok telah mengalami gangguan fasa-fasa dan tiga fasa sebanyak sepuluh kali, dimana delapan kali merupakan gangguan temporer. Skema auto reclose saat ini diterapkan pada seluruh saluran transmisi Sistem Lombok dengan menggunakan SPAR. Oleh karena itu, tesis ini membahas tentang pengembangan dan implementasi skema auto reclose adaptif TPAR yang dikombinasikan dengan SPAR berdasarkan penilaian aspek-aspek kritis yaitu jenis konduktor, perbedaan tegangan dan sudut, critical clearing time, power surge, dan secondary arc. Aspek-aspek kritis ini ditentukan dengan mempertimbangkan rentang toleransi yang diizinkan terkait dengan risiko keselamatan peralatan dan prasyarat stabilitas sistem, sehingga memungkinkan prediksi stabilitas transien. Skema adaptif diaktifkan berdasarkan ambang batas transfer daya di saluran transmisi. Oleh karena itu, percobaan auto reclose melalui pendekatan ini tidak mengganggu stabilitas sistem. Pengujian dan validasi juga dilakukan terhadap data beban aktual untuk memastikan skema auto reclose adaptif yang ditentukan relevan dengan kondisi sistem sebenarnya. Tesis ini juga memberikan wawasan tentang implementasi skema auto reclose adaptif dengan memanfaatkan fasilitas operasional yang ada. Hal ini memungkinkan para stakeholder, termasuk operator jaringan dan personel pemeliharaan untuk mengakses dan meninjau status auto reclose secara real-time di seluruh saluran transmisi dari komputer atau perangkat seluler mereka.