COVER Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Hafidh Makarim
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PT X dibangun dengan kondisi
topografi dan geologis yang kurang ideal, yaitu dengan membukan lahan pegunungan.
Hal ini menjadi rentan mengalami pergeseran permukaan tanah. Selain itu, berbagai
proses di PLTP menyebabkan getaran-getaran yang dapat meningkatkan resiko
pergeseran. PLTP yang menjadi objek studi proyek capstone ini, terdapat objek krusial
yaitu pipa penyambung yang menghubungkan aliran listrik dan turap yang menahan
permukaan tanah. Apabila objek tersebut mengalami pergseran sampai mengalami
kerusakan, maka produksi tenaga listrik dapat terganggu, sehingga diperlukan upaya
monitoring pergeseran yang terjadi. Capstone ini memiliki tiga tujuan, yaitu untuk
menentukan nilai vektor kecepatan pergeseran titik benchmark, mendeteksi pergeseran
objek krusial berupa pipa penyambung dan turap, dan melakukan pemodelan 3D
wilayah PLTP Lumut Balai. Pada proyek ini digunakan teknologi Terrestrial Laser
Scanner (TLS) dan Global Navigation Satellite System (GNSS). Metode yang
digunakan untuk memeroleh nilai vektor kecepatan pergeseran titik benchmark adalah
dengan meregresi linearkan data koordinat GNSS dari kala yang berbeda. Metode yang
digunakan untuk memeroleh nilai pergeseran objek adalah dengan data point cloud
yang dilakukan proses-proses pengolahan menggunakan perangkat lunak pengolahan
point cloud mulai dari proses registrasi, cleaning, georeferensi, hingga deteksi
pergeseran dengan menggunakan metode yang disebut Multiscale Model to Model
Cloud Comparison (M3C2). Metode pembuatan model 3D dilakukan dengan picking
point dari data point cloud. Kemudian, akan dibentuk objek sesuai dengan titik yang
dipilih. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat titik-titik benchmark yang
terindikasi mengalami pergeseran pada arah horizontal dan pada arah vertikal. Hasil
analisis pergeseran objek menunjukkan bahwa pipa penyambung mengalami
pergeseran yang signifikan pada bagian kanan bawah pipa penyambung. Sedangkan
turap tidak mengalami pergseran yang signifikan. Terakhir, dihasilkan model 3D dari
wilayah PLTP Lumut Balai dengan Level of Detail (LoD) 2.