digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Muhammad Raihan
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Fenomena yang terjadi pada zaman modern terkait majunya fasilitas akomodasi material hingga teknologi konstruksi berpengaruh pada bangunan ibadah masjid yang menjadikannya memiliki gaya arsitektur yang sama di seluruh dunia terlepas dari keseuaiannya dengan iklim setempat. Para perancang/arsitek tentu mengikuti apa yang menjadi tren desain masjid sekarang yakni masjid dengan desain berasal dari timur tengah yang jelas memiliki profil iklim yang berbeda dengan Indonesia yakni dry warm climates dengan kecenderungan kering serta curah hujan yang rendah dan suhu yang variatif. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan mengungkap perbedaan desain dan menjelaskan perbedaan kinerja bioklimatik khususnya dalam parameter temperatur dan penggunaan energi pada bangunan masjid lama dan baru. Diasumsikan terjadi perbedaan performa yang signifikan karena perbedaan respon orientasi iklim. Penelitian ini tergolong baru di Indonesia karena kebanyakan pembahasan terkait arsitektur lama dan baru lebih membicarakan terkait isu perubahan langgam dan ragam hias arsitektural bangunan masjid. Penelitian ini akan menyajikan pandangan baru berupa komparasi evaluasi kinerja bangunan pada kedua kategori bangunan dengan variabel yang secara jelas membedakan antara keduanya. Diperoleh temuan bahwa dari desain yang representatif masjid lama memiliki kinerja bioklimatik yang lebih efisien dibanding desain yang representatif masjid baru.