Abstrak - Hillary Rade Mora Berutu
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Teknologi dalam dunia konstruksi selalu berkembang seiring dengan kebutuhan
manusia terhadap struktur. Konstruksi modular merupakan salah satu teknologi
dalam dunia konstruksi yang dapat mempercepat durasi konstruksi melalui
pemangkasan jumlah item pekerjaan pada lokasi konstruksi akibat proses
prefabrikasi struktur. Disamping itu, konstruksi modular memiliki keunggulan
dalam meminimalisasi limbah konstruksi karena jumlah material yang dibutuhkan
lebih terprediksi dan dapat digunakan kembali dalam bentuk yang berbeda dengan
membongkar sambungan (disassembly). Struktur modular merupakan gabungan
dari beberapa unit modular yang disambung antarunit modul atau disebut juga
sebagai sambungan intermodul. Secara struktural, sambungan intermodul menjadi
hal yang perlu diperhatikan, khususnya dalam hal diskontinuitas. Diskontinuitas
antarmodul cenderung membuat transfer beban lateral antarelemen tidak seefisen
struktur biasa. Karenanya sambungan didesain untuk mengurangi respons dinamik
struktur akibat beban lateral melalui sambungan semi-rigid. Sambungan semirigid
memungkinkan deformasi rotasi terjadi dengan memodifikasi kekakuan
rotasi sambungan. Modifikasi kekakuan rotasi sambungan dilakukan dengan
menganalisis klasifikasi kekakuan sambungan. Klasifikasi kekakuan sambungan
merujuk pada metode analitis pada Eurocode 3 yang mengkalsifikasikan
kekakuan sambungan sebagai kekakuan sambungan yang bersifat pinned, rigid,
dan semi-rigid. Dengan menggunakan bantuan software IDEA Statica, proses
penentuan klasifikasi sambungan dapat dilakukan dengan menunjukkan luaran
berupa diagram kekakuan terhadap masukan berupa desain sambungan atau dalam
hal ini sambungan baut pada elemen struktur yang dipasang sambungan. Setelah
berhasil memodifikasi kekakuan rotasi menjadi bersifat semi-rigid, kemudian
dilakukan pengecekan terhadap persyaratan gedung tahan gempa SNI 1726:2016.
Kriteria desain seismik pada lokasi Ibu Kota Nusantara adalah B dengan kelas
situs tanah lunak. Melalui kriteria desain ini, ditentukan sistem pemikul gaya
seismik berupa rangka baja dengan bresing konsentris biasa. Pemeriksaan
persyaratan bangunan tahan gempa dilakukan dengan menentukan jumlah
partisipasi ragam strukutr, gaya geser dasar seisimik, faktor skala, pemeriksaan
simpangan antarlantai, ketidakberaturan horizontal, ketidakberaturan vertikal,
momen torsi tak terduga, redundansi, dan lendutan gravitasi. Struktur modular
memenuhi tiap persyaratan tersebut. Ketika persyaratan strukutr tahan gempa
terpenuhi, kemudian dilakukan pengecekan kapasitas elemen struktur, seperti
balok, kolom, dan bracing terhadap kapasitas tarik, kapasitas tekan, kapasitas
lentur, kapasitas geser, dan khusus untuk kolom dilakukan pengecekan kapasitas
aksial lentur untuk kolom sudut, kolom tepi, dan kolom interior. Struktur modular
memiliki kapasitas yang memenuhi setiap kapasitas tersebut. Untuk
membandingkan perilaku struktural antara sambungan rigid dan sambungan semirigid,
dilakukan perbandingan perpindahan antarlantai pada struktur dan diperoleh
bahwa struktur modular dengan sambungan semi-rigid memiliki nilai perpindahan
yang lebih besar daripada struktur modular dengan kekakuan rigid. Fleksibilitas
melalui reduksi kekakuan rotasi pada sambungan menyebabkan perpindahan pada
struktur modular semi-rigid lebih besar daripada struktur modular dengan
kekakuan rigid. Diamati juga gaya dalam pada struktur modular dengan kekakuan
semi-rigid dengan struktur modular dengan kekakuan rigid yang menunjukkan
bahwa momen negatif pada sambungan pada struktur modular dengan kekakuan
rigid lebih besar daripada strukutr modular dengan kekakuan semi-rigid. Volume
profil baja struktur modular memiliki jumlah yang lebih banyak daripada volume
profil baja struktur konvensional. Efisiensi material cenderung didominasi oleh
struktur konvensional, namun efisiensi durasi konstruksi cenderung didominasi
oleh struktur modular melalui proses konstruksi dengan item pekerjaan yang kecil
pada lokasi konstruksi.