digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP IDA NURSANTI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP IDA NURSANTI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP IDA NURSANTI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP IDA NURSANTI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP IDA NURSANTI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP IDA NURSANTI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Perkembangan pariwisata disekitar kawasan Ciater terus berjalan secara massive. Penggunaan dan pemanfaatan lahan didominasi oleh bangunan obyek wisata baru dan sarana akomodasi yang disediakan untuk menampung limpahan wisatawan yang datang ke obyek wisata inti Sari Ater. Penelitian ini bertujuan, untuk mengidentifikasi dampak positif maupun negatif kegiatan pariwisata secara umum dan dampak terhadap tata guna lahan didaerah sekitar kawasan Ciater serta teridentifikasinya faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya alih guna lahan di sekitar kawasan Ciater. Untuk mengetahui tujuan penelitian ini dilakukan pendekatan studi dengan menggunakan analisis peta dalam 3 periode waktu, tahun 1984,1997 dan 2003 selain analisis peta (superimpose) juga dilakukan deskriptif analisis untuk mendeskripsikan kondisi dan karakteristik kawasan dengan pemaparan sistematis. Perkembangan pariwisata disekitar Ciater dari tahun 1974 sejak berdirinya obyek wisata Sari Ater hingga saat ini telah merambah ke beberapa desa disekitar obyek wisata inti. Perkembangan pariwisata di wilayah ini telah mencapai luas lahan 434,14 ha yang dikonversi untuk pengembangan pariwisata. Adapun lahan yang dikonversi adalah lahan pertanian berupa sawah tadah hujan seluas 240,97 ha (55,50 %), perkebunan 181,5 ha (41,83 %) dan permukiman 11,60 ha (2,67 %). Berdasarkan temuan studi dapat diambil suatu kesimpulan bahwa, faktor pendorong terjadinya alih guna lahan disekitar kawasan wisata Ciater diantaranya aksesibilitas yang baik dan produktivitas lahan yang rendah sehingga kegiatan pariwisata tersebut menimbulkan dampak positif dan dampak negatif antara lain dari daerah terpencil dan terisolir menjadi daerah terbuka dan berkembang, terbangunnya infrastruktur, berkurangnya lahan pertanian, pengembangan kawasan Ciater yang berlebihan. Sedangkan dampak terhadap tata guna tanah/lahan (landuse) antara lain berkembangnya kawasan Ciater, berkembangnya sektor pariwisata, timbulnya konflik dalam penggunaan lahan dan penggunaan lahan cenderung tidak terkontrol.