digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MOCHAMAD RAGIL
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

MOCHAMAD RAGIL
EMBARGO  2027-07-29 

MOCHAMAD RAGIL
EMBARGO  2027-07-29 

MOCHAMAD RAGIL
EMBARGO  2027-07-29 

MOCHAMAD RAGIL
EMBARGO  2027-07-29 

MOCHAMAD RAGIL
EMBARGO  2027-07-29 

MOCHAMAD RAGIL
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

MOCHAMAD RAGIL
EMBARGO  2027-07-29 

Peningkatan perolehan minyak (Enhanced Oil Recovery, EOR) diaplikasikan untuk mengubah karakteristik fluida dan batuan reservoar agar terjadi penurunan saturasi minyak sisa (residual oil saturation, Sor) sehingga terjadi peningkatan perolehan minyak. Di Indonesia, metode EOR yang sedang dikembangkan adalah injeksi kimia, khususnya injeksi surfaktan. Surfaktan anionik berbasis sulfonat baik digunakan di lapangan minyak Indonesia karena memiliki kinerja yang baik pada reservoar batu pasir dan tahan terhadap temperatur tinggi. Surfaktan gemini, jenis surfaktan yang memiliki struktur dimerik, juga digunakan secara luas dalam EOR karena ditemukan memiliki beberapa karakteristik yang lebih baik dibandingkan surfaktan monomerik. Dalam sintesis organik, gelombang mikro dapat digunakan untuk membantu proses reaksi agar berjalan lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis surfaktan gemini diester oleat tersulfonasi menggunakan bantuan gelombang mikro untuk diaplikasikan dalam metode peningkatan perolehan minyak. Surfaktan gemini diester oleat tersulfonasi disintesis menggunakan bantuan gelombang mikro melalui dua reaksi secara bertahap, yaitu reaksi esterifikasi antara asam oleat dan PEG 200 terkatalisis asam p-toluensulfonat (pTSA) menghasilkan PEG dioleat (PDO) dan sulfonasi PDO oleh asam klorosulfonat menghasilkan PEG dioleat disulfonat (PDODS). Uji KLT menunjukkan PDO dan PDODS hasil sintesis merupakan produk murni. Spektrum IR PDO dan PDODS menunjukkan adanya gugus fungsi ester melalui puncak regangan ikatan C=O berturut-turut pada bilangan gelombang 1742 dan 1736 cm–1. Adanya puncak regangan ikatan O-H pada spektrum IR PDODS dengan bilangan gelombang 3040–3740 cm–1 dapat terjadi karena adanya air yang terserap ke dalam PDODS. Proses sulfonasi dikonfirmasi melalui adanya puncak regangan ikatan S=O pada spektrum IR PDODS dengan bilangan gelombang 1110 cm–1. Struktur PDO dan PDODS dikonfirmasi melalui spektrum 1H-NMR dan 13C-NMR. Hasil uji kinerja surfaktan menunjukkan surfaktan PDODS pada salinitas 3000 dan 6000 ppm stabil membentuk satu fasa serta mampu membentuk mikroemulsi terhadap minyak Lapangan X dan Y. Nilai tegangan antarmuka terendah dicapai oleh surfaktan PDODS 2% (b/b) pada salinitas 6000 ppm terhadap minyak Lapangan Y sebesar 2,10 × 10-2 mN/m. Surfaktan PODODS 2% (b/b) dengan salinitas 6000 ppm mampu memproduksi minyak Lapangan X dan Y berturut turut sebesar 63% dan 58%. Berdasarkan keseluruhan pengujian, surfaktan PDODS memiliki potensi yang baik dalam aplikasi EOR.