digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

EPAFRODITUS KRISTIADI SUSETYO
PUBLIC Latifa Noor

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Menurut World Health Organization (WHO), per tanggal 28 April 2024 telah terjadi lebih dari 775 juta kasus COVID-19, dengan lebih dari 6,8 juta di antaranya terjadi di Indonesia. Infeksi SARS CoV-2 dimulai dengan pengikatan receptor-binding domain (RBD) pada protein spike (S) virus dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) pada membran sel. Infeksi dapat dicegah melalui vaksinasi dengan protein RBD yang dapat menginduksi pembentukan antibodi netralisasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa multimerisasi RBD dapat meningkatkan imunogenisitas vaksin. Salah satu cara pembentukan multimer ini adalah dengan fusi RBD dengan polipeptida ?-anulus (Bann) dari kapsid tomato bushy stunt virus (TBSV). RBD memiliki dua situs glikosilasi, yaitu N331 dan N343. Glikosilasi N343 berperan penting dalam menjaga konformasi aktif RBD, sedangkan glikosilasi N331 dapat menyebabkan halangan sterik pada proses multimerisasi Bann-RBD. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan site-directed mutagenesis (SDM) untuk menghasilkan varian Bann-RBDN331Q, konstruksi Pichia pastoris X-33 yang membawa gen pengkode Bann-RBDN331Q, ekspresi gen pengkode Bann-RBDN331Q, serta karakterisasi protein Bann RBDN331Q. Mutasi kodon pengkode N331 telah berhasil dilakukan dan telah diverifikasi melalui penentuan urutan nukleotida. P. pastoris X-33 yang membawa gen pengkode Bann-RBDN331Q telah berhasil dikonstruksi dan diverifikasi dengan PCR. Ekspresi gen pengkode Bann-RBDN331Q pada P. pastoris diinduksi dengan penambahan metanol 2%. Analisis SDS-PAGE menunjukkan keberadaan protein dengan massa molekul sekitar 34 kDa. Karakterisasi menggunakan endoglikosidase Hf (Endo Hf) menunjukkan bahwa protein mengalami glikosilasi yang ditandai dengan penurunan massa molekul. Karakterisasi dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) menunjukkan bahwa Bann-RBDN331Q yang dihasilkan dapat berinteraksi dengan antibodi monoklonal S1 IgG human. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bann-RBDN331Q dapat menjadi kandidat vaksin COVID-19.