digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ILONA JOAN MANUELA
PUBLIC Latifa Noor

Penelitian terkini menunjukkan bahwa biosilika dari mikroalga jenis diatom dapat dimanfaatkan sebagai biomaterial, contohnya untuk bahan implan tulang, implan gigi, dan sistem penghantar obat-obatan. Namun, di dalam tubuh, interaksi darah dan biomaterial dapat memicu serangkaian peristiwa kompleks seperti adsorpsi atau koagulasi protein, serta adhesi atau agregasi platelet. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari profil interaksi antara biosilika dari diatom dan protein darah manusia untuk mengembangkan biosilika sebagai biomaterial baru yang kompatibel. Pada penelitian ini, dilakukan kultivasi diatom Navicula salinicola NLA yang diisolasi dari Kepulauan Seribu Indonesia, dilanjutkan dengan ekstraksi hingga diperoleh biosilika murni yang dibuktikan dengan analisis spektrum FTIR. Hasil kultivasi menunjukkan bahwa kerapatan sel awal Navicula salinicola sebesar 700.000 sel/mL yang meningkat hingga 5.390.000 sel/mL setelah 12 hari ditumbuhkan dalam media air laut termodifikasi. Produktivitas biomassa yang diperoleh adalah sebesar 5,34 g/L kultur. Biosilika berhasil diekstraksi dari biomassa dengan produktivitas sebesar 49,41 mg/L kultur. Biosilika kemudian dicampurkan dengan serum albumin manusia atau plasma darah manusia untuk menginvestigasi proses adsorpsi protein. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya adsorpsi protein yang mengikuti kinetika orde pertama semu. Secara termodinamika, adsorpsi protein darah oleh biosilika mengikuti model isoterm adsorpsi Freundlich, Sips, dan Temkin. Selain itu, juga dibandingkan dua spesies diatom yang berbeda, yaitu Navicula salinicola NLA (diatom bentuk pennate) dan Cyclotella striata TBI (diatom bentuk centrate). Berdasarkan nilai kapasitas adsorpsi saat kesetimbangan (qe) dan persentase protein teradsorpsi, diatom N. salinicola lebih efektif dalam mengadsorpsi albumin serum manusia. Pada konsentrasi protein rendah, N. salinicola dapat menyerap hingga ±99% protein (qe = 101,26 mg/g), dan C. striata hingga ±40% protein (qe = 42,21 mg/g). Pada konsentrasi protein tinggi, N. salinicola dapat menyerap hingga ±62% (qe = 379,15 mg/g), dan C. striata hingga ±56% (qe = 311,14 mg/g). Sama halnya dengan adsorpsi albumin, N. salinicola juga lebih efektif dalam mengadsorpsi protein plasma darah manusia (qe = 840,51 mg/g) dibandingkan dengan C. striata (qe = 770,77 mg/g).